Demam Korea saya perhatikan sudah
lama mewabah di Indonesia. Bukan hanya film-filmnya yang digandrungi, gaya
berpakaian dan musiknya pun disukai.
Bila kita lihat cara berpakaian remaja,
sebagian besar berpakaian dengan style korea.
Dandanan wajah mereka pun ala korea, sampai saya melihat semua remaja mukanya
sama. Musik pun demikian, bahkan banyak yang hafal dengan liriknya.
Saya sendiri tidak gandrung
dengan korea, tapi tidak juga anti korea. Sampai sekarang saya masih menyukai
drama korea, meski tidak mengikuti drama korea yang di putar di stasiun TV
swasta. Sejak Fatih hadir, waktu kalau tidak kerja ya full menemani Fatih. Gak mungkin kan saya ajak Fatih nonton drama
korea.
(salah satu drama korea yang saya tonton)
Kalau masalah baju korea atau
musiknya, saya memang tidak mengikuti. Pertama, saya gak merasa cocok pakai
baju ala korea. Artinya body saya
tidak tinggi langsing seperti artis korea hehehe, lagi saya kan berjilbab.
Kedua, umur saya juga tidak
terbilang muda lagi untuk mengikuti musik ataupun gaya berpakaian korea. Lagi
saya merasa, kalau semuanya mengikuti gaya korea, bisa hilang donk identitas
dan budaya lokal kita.
Kembali ke drama korea, menurut
saya drama korea itu romantis. Apapun jenis filmnya, unsur romantis atau
percintaannya masih ada.
Aslinya saya ini kurang romantis,
kadang-kadang terlalu cuek dan judes dengan suami *maafkan ya suamiku*. Untuk film
dan buku bacaan saja lebih suka serial detektif dan misteri.
Nah, setelah menonton drama korea
terutama genre drama romantis, entah kenapa saya jadi teringat suami. Mungkin ikut
terhanyut dengan suasana romantis. Hasilnya sikap saya ke suami, bawaannya
pengen sayang-sayangan hehehe..
Menurut saya sih, romantisnya
drama korea ini, masih lumayan dekatlah dengan budaya di Indonesia, mungkin karena sama-sama asia. Kalau saya menonton film barat, sepertinya
mereka mempertontonkan keromantisan dengan perilaku seksual yang lebih
blak-blakan.
Jadi, kalau saya merasa sikap
kepada suami sudah mulai garing, nah, salah satu untuk meningkatkan kadar romantis
ya dengan menonton drama korea. Cuma ya itu, karena drama korea itu panjang
serialnya, efek buruknya kadang saya sampai bela-belain begadang untuk menonton
sampai tamat.
Tahu tidak komentar suami saya
kalau saya asik nonton drama korea?. ”Cantik dan cakep gitu, operasi plastik semua
Mah”. Eh, saya malah baru tau dari suami. Wah, kalau gitu dapat pasangan korea
yang ganteng belum tentu anaknya ikut ganteng donk.
drama korea itu mesti sukanya kok ceritane mabuk2an ya hehe. saya sendiri suka nonton drakor jg hehe
BalasHapusada blogger yang bisa sampe korea GRATIS gara2 suka nonton drama korea n ngeblog looh
BalasHapussaya suka nonton drama korea.
BalasHapusiya, perilakunya tdk seblak-blakan korea. Meski ada beberapa drama yang menggambarkan mereka tinggal serumah, tapi ya belum tentu aneh2. Tidak seperti kalau di barat ya, Mak
Yang jelas cowoknya pasti cakep-cakep mbaaak :D aaaaaak, bikin gak bosen nontonnya hihihihi
BalasHapussetidaknya ada satu stok film lah di laptop buat cuci mata liat cowok cakep :D
Dan saat ini sedang kepincut dengan film HeartString *kemane aje baru dapat ini film >.< *