Baru saja saya selesai menuliskan kisah tentang menyusui di
bagian akhir. Eh, lebaran hari pertama ini Fatih sudah berhasil disapih tanpa
menangis atau dipaksa. Mau tau ceritanya bagaimana saya menyapih Fatih dengan cinta?
Yuk, saya mulai bercerita. Semoga bermanfaat bagi ibu-ibu lain yang tengah
menyapih buah hati.
Jauh hari, bahkan ketika usia Fatih 1 tahun, saya sudah mulai membaca bagaimana cara menyapih dengan cinta. Lagi-lagi saya mencari ilmu di AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia). Berdasarkan file dan diskusi ibu-ibu di AIMI ada beberapa hal penting buat saya dalam rangka menyapih Fatih, diantaranya :
·
Menyapih secara bertahap dan perlahan.
Saya mulai melakukan tahapan menyapih sejak usia Fatih 1,5 tahun. Selain
dengan berkomunikasi, saya juga sudah berhenti memerah, jadi Fatih minum ASI
hanya saat saya di rumah. Mendekati usia 2 tahun, saya juga hanya mau menyusui
ketika berada di dalam kamar. Kalau Fatih meminta mimik di luar kamar, saya
selalu mengajaknya ke dalam kamar dan menyampaikan malu kalau mimik di luar
kamar, kelihatan yangti dan yangkung.
Mendekati usia 2 tahun, saya tidak pernah menawari Fatih mimik. Menolak
juga tidak pernah, penolakan saya sampaikan pas usia 2 tahun. Biasanya
penolakan saya sampaikan karena Fatih minta mimik berkali-kali, kalau penolakan
tidak berhasil, saya memberi lagi dengan perjanjian sebentar saja.
·
Mengalihkan perhatian anak dengan berbagai
kegiatan.
Seringkali Fatih minta mimik kalau saya sedang tidur-tiduran di kasur.
Mungkin melihat saya tidak ada kegiatan, dia langsung minta mimik. Nah, saya
biasanya trus mengalihkan perhatian dia dengan bertanya macam-macam, atau
mengajak beraktifitas keluar kamar. Tapi kadang ya tidak selalu sukses, kalau
dia masih ngotot, akhirnya saya susui juga meski dengan perjanjian sebentar
saja ya.
·
Berkomunikasi dengan Fatih.
Meski Fatih mungkin masih belum memahami dan mengerti maksud saya
menyudahi proses menyusui, tapi sejak usia 1,5 tahun, saya sudah mencoba
mengkomunikasikan dengan Fatih.
Saya sounding dengan menyampaikan
kepada Fatih “Kalau sudah 2 tahun, mas Fatih dah ga mimik sama Mama yah. Sudah
berhenti, sudah stop mimiknya. Mas Fatih minum dari gelas saja ya. Kan sudah
besar, sudah bisa makan yang macam-macam”. Reaksi Fatih awalnya cuma diam, atau
bilang ya..ya..
Harapan saya, komunikasi secara berulang-ulang akan masuk ke dalam alam
bawah sadar dan alam sadarnya hingga saatnya dia merasa siap untuk disapih.
·
Hindari menyapih saat anak sedang tidak sehat
atau bersedih.
Dulu pas saya sudah hamil dan usia Fatih mendekati 2 tahun, dokter anak
Fatih menyuruh sebaiknya disapih saja, kasihan janin dalam kandungan saya. Saya
beralasan, dia kan lagi sakit, saat itu Fatih demam selama 3 hari, jadi tidak
mungkin saya menyapih, kalau demam dia biasanya menempel dan sering minta
mimik. Sebenarnya sih alasan saja, saya pengennya Fatih yang memutuskan sendiri
untuk menyapih.
·
Tidak menyapih Fatih dengan mengganti media
menyusu lainnya seperti dot.
Ada seorang teman yang
menyarankan, besok kalau sudah 2 tahun dikasih dot saja kalau mau tidur. Wah,
saya langsung mnolak ide tersebut. Sama saja menyelesaikan masalah dengan
membuka masalah lain. Nanti saya malah repot lagi menyapih dot dari Fatih.
Terlebih lagi, dari informasi yang saya peroleh dot tidak disarankan oleh
dokter.
Saya tidak mentargetkan Fatih disapih tepat di usia 2 tahun,
lebih-lebih dikit tak apalah. Harapan saya, Fatih sendirilah yang memutuskan
untuk berpisah dari proses menyusui. Meski saya ketar ketir juga, kan adeknya
pertengahan November sudah mau lahir.
Alhamdulillah lingkungan keluarga saya mendukung pemberian
ASI dan tidak mendesak agar Fatih segera disapih. Paling banter yang dilakukan
adalah menyarankan untuk segera disapih atau membantu dengan menyampaikan
kepada Fatih kalau seharusnya dia sudah lepas dari mimik karena sudah 2 tahun,
sudah besar dan sudah mau punya adik. Mungkin juga mudahnya dia disapih karena
sudah ada calon adiknya hehehe…
Di usia 25 bulan 12 hari, tepat 1 Syawal 1435 H, hari Senin,
28 Agustus 2014, hingga menjelang tidur malam, Fatih tidak minta mimik sama
sekali. Fatih hanya berujar, adek mimik, yang artinya, adeknya disuruh mimik
*padahal masih di dalam perut* atau mimiknya buat adek.
Alhamdulillah sudah 12 hari Fatih lepas dari mimik.
Seringkali dia bilang adek mimik, dan hari keempat Fatih bilang dadah mimik.
Semoga kali ini dia benar-benar memutuskan untuk menyapih. Menyusui karena
cinta dan menyapih dengan cinta. Selesai sudah tugas Mama menyusuimu Nak.
Yeaaa berhasil...skrg minumya pake dodot ya fatih hehe
BalasHapusWakakak..dotnya dah ga tau kemana, dah dilungsurkan..hihihi
HapusSelamat Fatih, ciyee udah mau jadi mas yaaa
BalasHapusMakasih tante Ami..Om Alfa mana?
Hapuswah, seneng proses menyapihnya lancar dan tidak ada tangisan dari Fatih..
BalasHapussalam kenal
Iya mbak. Alhamdulillah benar2 bisa menyapih dengan cinta. Salam kenal juga :)
HapusWah lega juga ya mak.. Btw sama adiknya beda berapa bulan mak?
BalasHapus