Ada seorang teman saya yang mengatakan bahwa saya termasuk
ibu yang tegar dan kuat. Saya dipandang kuat karena mampu menemani anak operasi
tanpa menangis. Ya mau bagaimana lagi, keputusan operasi itu memang harus
diambil, karena itu jalan satu-satunya.
Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, saat usia
Fatih 20 bulan dia mengeluh sakit perut. Saat diperhatikan keluhan sakit
perutnya ternyata bukan di perut melainkan di selangkangan sebelah kanan. Ada
benjolan di selangkangan sebelah kanannya.
Awalnya saya masih mencari apa nama penyakit untuk keluhan Fatih. Seperti biasa, sebagai emak yang hidup di jaman teknologi yang cukup canggih *tsah, saya mencari informasi di group room for children. Satu persatu file saya pelototin, hingga akhirnya saya cukup yakin bahwa keluhan Fatih ini adalah HERNIA.
Berdasarkan file yang saya baca, Fatih mengalami hernia
inguinalis yaitu hernia yang terjadi di daerah selangkangan. Terjadinya hernia
inguinalis karena kanalis inguinalis atau saluran antara dinding perut bawah ke
kantung kemaluan tidak menutup sepenuhnya. Hal ini menyebabkan lengkung usus
dapat masuk ke kanalis inguinalis melalui area lemah dinding perut bagian bawah
yang menyebabkan hernia.
Tanda-tanda hernia inguinalis biasanya ada tonjolan atau
benjolan di daerah selangkangan. Benjolan akan lebih terlihat ketika bayi atau
anak menangis. Dokter dapat mendorong benjolan ketika anak berbaring tenang
sehingga menjadi kecil atau kembali ke dalam perut. Namun hernia harus di
dorong dengan lembut, karena beresiko pecahnya usus..hiiiiii...
Kembali lagi ke ceritanya Fatih, kesalahan saya adalah
memijatkan Fatih sebanyak 2 kali. Pertama, saat Fatih mengeluh dan menangis
cukup lama karena hernia yang pertama kali dan yang kedua permintaan Fatih
sendiri.
Ibu saya, awalnya lebih menyarankan untuk dipijat saja
daripada menjalani operasi. Untunglah setelah membaca file di RFC, saya
menyadari kesalahan saya, bahwa resiko dipijat bisa menyebabkan usus pecah. Selain
itu karena ada lubang di kanalis inguinalis seharusnya memang lubang itu
dijahit, dan tidak bisa menutup dengan dipijat.
Akhirnya setelah Fatih menangis cukup lama untuk kedua
kalinya karena hernia, saya dan ayah membawa ke rumah sakit. Berdasarkan diagnosa
dokter umum, seperti dugaan saya Fatih mengalami HERNIA INGUINALIS dan
disarankan untuk konsultasi dengan dokter bedah.
Esok harinya saya membawa Fatih berkonsultasi dengan dokter
bedah. Dokter bedah langsung menyarankan operasi secepatnya. Sayangnya, rumah
sakit saat itu lagi penuh, semua kamar terisi. Saya pun menunggu kamar kosong.
Permintaan saya, kamar yang saya kehendaki adalah kelas 1 atau VIP. Bukannya
sok kaya sih, cuma saya ingin yang sekamar sendiri. Saya kan lagi hamil dan
memakai jilbab lagi, biar lebih privacy.
Lantas bagaimana cerita operasi Fatih? Karena saatnya saya
pulang kantor dan sudah dijemput suami, cerita saya sambung di kemudian hari ya…hehehe..
abah saya juga dulu kena hernia dan operasi mak...sehat2 ya fatih^^
BalasHapusPapa saya juga Mbak. Cuma kasusnya antara anak dan orang dewasa berbeda. Amin..makasih doanya mbak
HapusSemoga fatih selalu sehat... Amin... :)
BalasHapussanwajourneys.com
Amiiin. Makasih doanya Mbak :)
HapusJadi ikut deg-degan mak ^^
BalasHapusDitunggu lanjutannya yaa
Saya pas dampingi juga deg-degan Mak. Makasih dah mampir :)
HapusSyafakallah ya. Smoga lekas sehat ya fatih. Smoga diberi kesabaran dan kekuatan mendampingi ya mak. ^^
BalasHapusAmiiin. Kejadiannya dah beberapa bulan yang lalu Mak. Baru sempat cerita. ^^
HapusDuh Fatih semoga lekas baikan
BalasHapusAlhamdulillah sudah baikan Mak Uniek :)
BalasHapusBagus Mak, sedari awal sudah ditangani. Keponakan saya samapi sdh besar benjolannya baru operasi. Semoga Fatih sekarang sudah bisa lari-lari yaa...:)
BalasHapussaya jadi deg deg an bun, terima kasih sudah berbagi pengalamannya ya bun :)
BalasHapusprospek saham