“Kalau mbaknya kan pintar ngomong, jadi gampang saja jadi
moderator atau trainer” ungkap salah seorang peserta pelatihan Training of
Trainer.
“Lah emang saya tiba-tiba bisa ngomong seperti ini? Ya, ada
prosesnya dulu dek” jawab saya sambil tersenyum lebar.
Itu tadi sepenggal percakapan saya saat menjadi master of
trainer di acara Training of Trainer yang diadakan oleh organisasi mahasiswa.
Saya pun kemudian berkisah bagaimana proses saya dari yang belum mampu
berbicara di muka umum hingga saya percaya diri berdiri di tengah-tengah
mereka.
Awal masuk kuliah, saya menetapkan tujuan yang salah satunya
adalah mampu berbicara di muka umum. Untuk mewujudkannya, saya membuat beberapa
langkah bertahap dimulai dari langkah kecil hingga besar. Saya mulai dari
berani bertanya saat perkuliahan, mengikuti kegiatan kemahasiswaan, mengambil
kesempatan sebagai moderator hingga bergabung sebagai trainer di klub training
yang diasuh oleh dosen. Semua saya tuliskan di buku harian secara bertahap
setiap awal semester.
Kenangan saat mencoba bertanya diperkuliahan Psikilogi Umum masih
terekam jelas. Suara yang keluar dari tenggorokan terbata dan badan saya pun
gemetar. Mungkin saat itu, dalam hati bapak dosen heran dengan tingkah saya. Ya
saya sangat grogi saat itu. Takut kalau salah ucap atau pertanyaan saya
terdengar konyol, tapi saya teringat dengan tekad dan catatan di buku harian.
Kejadian lainnya, pengalaman perdana sebagai moderator.
Meski sehari sebelumnya saya sudah latihan di depan cermin, saya tetap membuat
catatan terperinci yang berisi ucapan apa yang akan saya katakan sebagai
moderator. Di akhir acara setelah narasumber selesai berbicara, catatan saya
jatuh di bawah meja. Guguplah saya saat menutup acara, hilang semua persiapan
sebagai moderator, bahkan saya sempat melihat senyum geli teman yang
mendampingi saya.
Menutup kisah perjalanan ketrampilan berbicara, saya
sampaikan bahwa orang pandai atau terampil pasti dimulai dari bodoh atau belum
mampu. Itulah yang saya tanamkan terus untuk memulai dan menjaga api dalam
perjalanan hidup saya.
Sebelum pulang pelatihan, foto dulu.
alah bisa karena biasa dan harus disertai tekad yang kuat...
BalasHapus