Pas banget nih dengan GAnya om NhHer Self Reflection : Lomba
Tengok-tengok Blog Sendiri Berhadiah *emang baik nih si Om. Blog saya sendiri
dibuat di tahun 2011 oleh mas Bojo, tapi saya baru berikrar untuk serius
ngeblog di awal tahun 2014. Pas setahunan lah keaktifan saya ngeblog.
Tidak mudah disuruh memilih satu tulisan yang dianggap paling berkesan. Semuanya saya buat dengan hati sih. Tapi karena syaratnya mang harus memilih satu tulisan, maka saya pilih tulisan Papa Contoh Bijak Mengelola Keuangan Keluarga.
Kenapa saya pilih tulisan itu? Ada beberapa alasan untuk
newbie di dunia blog seperti saya.
Pertama, tulisan itu merupakan tulisan untuk lomba blog.
Saya memang hanya mendapat penghargaan sebagai juara harapan. Namun bagi saya
yang baru aktif ngeblog setahun, gaptek dan baru mulai aktif mengikuti lomba
dan GA ini merupakan sebuah kebanggaan bahwa tulisan saya dianggap cukup baik.
Tentunya ini membuat semangat untuk ngeblog bertambah.
Kedua, karena lomba ini saya jadi belajar tentang materi melek
finansial. Kemampuan melek finansial memang diperlukan terutama bagi ibu yang
memiliki peran sebagai keuangan keluarga. Saya menjadi paham bahwa sedekah,
menabung dan membayar hutang adalah prioritas pertama pengelolaan keuangan.
Ketiga, setelah membaca informasi melek finansial, saya
tersadar, lho ini kan sudah diajarkan Papa sejak kecil. Ajaran Papa, kalau
memang belum mampu, jangan diada-adakan, kalau belum butuh tak usah diadakan,
hidup secukupnya tak perlu berlebihan. Bisa dibilang, keluarga saya termasuk
keluarga sederhana, bahkan bisa dibilang irit hehehe. Kami sering lho berjalan
kaki kemana-mana, bukan karena tak mampu bayar ongkos angkutan atau taksi, tapi
sekalian olahraga dan belajar lingkungan sekitar. Biasanya iming-iming Papa
saat jalan kaki, ongkos angkutan dibelikan es krim atau buku.
Keempat, tulisan ini saya dedikasikan untuk Papa. Meskipun
saya belum mampu menerapkan hidup sesederhana Papa, tapi setidaknya saya
menjadi lebih bisa mengerem hidup berlebihan dan menyia-nyiakan barang atau
uang. Tulisan ini sedikitnya membuat Papa saya bangga, karena kisahnya saya
dokumentasikan dan mengantarkan saya meraih juara harapan.
Tulisan ini membutuhkan waktu sekitar dua minggu mulai dari
niat, mencari materi tulisan hingga merangkai alurnya. Kekurangan tulisan ini
menurut saya kurang kreatif seenggaknya masih kalah dengan para juara di atas
saya hehehe. Kelebihannya karena ini pengalaman hidup saya sendiri, jadi terasa
lebih mudah menggambarkannya.
Mudah-mudahan setelah refleksi ini, tulisan saya berikutnya
lebih baik kualitas dan bisa menembus media. Aaamin. Eh, ini resolusi tahun
depan ding :D
"Postingan ini diikut sertakan dalam lomba tengok-tengok blog sendiri berhadiah, yang diselenggarakan oleh blog The Ordinary Trainer"
"Postingan ini diikut sertakan dalam lomba tengok-tengok blog sendiri berhadiah, yang diselenggarakan oleh blog The Ordinary Trainer"
butuh waktu panjang ya,dua minggu ya,weh mantaplah hehe..
BalasHapusDisambi Mbak hihihi..
Hapusemang yaa kalau persiapannya matang, jadinya ya juara..keren mak...
BalasHapusCuma juara hiburan Mak Dewi. Pengen menelurkan buku seperti Mak Dewi, apalah daya belum sampai..hihihi..
HapusSaya datang dan sudah membaca “Self Reflection” di blog ini
BalasHapusTerima kasih telah berkenan untuk ikut lomba saya ya
Semoga sukses
Salam saya
#36
Keren tulisannya :D sebenarnya setiap akhir tahun yang bagus ya buat refleksi diri seperti ini agar kita bisa berusaha untuk jadi lebih baik
BalasHapusasikkk papa idamann inii
BalasHapus