Anak-anakmu bukanlah
anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak
kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Engkau bisa menjadi
seperti mereka tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak
berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu
Engkau adalah busur-busur
tempat anak-anak panah yang hidup diluncurkan
(Anak-anakmu, Kahlil
Gibran)
Sabtu, 31 Januari 2014 kemarin, kami mengantarkan yangkung
menengok teman, sekaligus guru ngajinya di Solo. Yangkung sudah 37 tahun tidak
bertemu dengan pak Zaki, nama temannya. Seminggu yang lalu yangkung mendengar
kabar bahwa pak Zaki sakit cukup parah.
Saya kemudian menyampaikan rencana Yangkung ke Solo kepada
Ayah. Eh, si Ayah malah bersedia mengantar ke Solo, sekalian jalan-jalan.
Artinya saya, Fatih dan Fattah juga turut serta. Ayah malah berniat menginap di
Villa Batu Solo Baru. Welah, wong yangkung mau mengajak ponakan, mas I’an dan
pak Mukhlas, kakaknya pak Zaki turut serta.
Awalnya Yangkung sedikit kuatir dengan keikutsertaan Fattah.
Maklum usia Fattah belum genap 3 bulan. Pikirnya yangkung hanya Fatih dan
Ayahnya saja yang ikut ke Solo. Tapi si Ayah gak mau, takut Fatih rewel di
jalan dan mencari Mamanya. Akhirnya Yangkung setuju Fattah diajak serta melihat
kemantapan saya dan Ayah.
Saya berani ajak Fattah, karena selama ini Fattah relative tenang
jarang rewel dan menangis. Selain itu, kami berkendara dengan mobil pribadi
sehingga lebih fleksibel dan bebas dari asap rokok, salah satu hal yang paling
saya benci dari kendaraan umum.
Jadilah kami berangkat dari jam 7.00 WIB, molor 30 menit
dari rencana. Setelah menjemput mas I’an dan pak Mukhlas, kami segera meluncur
ke Solo. Sepanjang perjalanan Fatih sudah berkicau saja.
“Ma, ke Solo. Naik tutut (baca : kereta) listrik Ma”, seru
Fatih berulang-ulang.
“Iya Nak, sabar. Solo itu jauh, sekitar 3 jam. Mas Fatih
bobok saja dulu, entar bangun sudah sampai Solo” ujar saya menenangkan Fatih.
Kami memang berencana mengajak Fatih naik Pramex dari
Purwosari – Balapan – Purwosari. Sejak awal, saya sudah mencari informasi
tentang stasiun Purwosari. Informasi dari seorang teman, Stasiun sudah direhab.
Untuk memasuki stasiun dan melihat kereta api dari dekat hanya penumpang kereta
api saja yang diperbolehkan, pengantar atau pengunjung hanya sampai di loket
depan.
Sesampai di Solo, Ayah disibukkan dengan mencari alamat yang
minim informasi. Alamat yang diketahui pak Mukhlas hanya desa sumber tringkil
atau sumber tringkilan dan belok kiri setelah lapangan. Ingatan pak Mukhlas
juga tidak dapat diandalkan, beliau mengaku kalau sudah lama tidak mengunjungi
adiknya. Alhamdulillah setelah 30 menit bertanya ke sana kemari Ayah menemukan
juga kediaman pak Zaki.
Usai menjenguk dan dipaksa makan siang, kami segera
melanjutkan perjalanan ke stasiun Purwosari. Ayah mencari arah menuju stasiun
dengan bantuan GPS di handphone
miliknya. Hujan mengiringi perjalananan kami sejak berencana meninggalkan rumah
pak Zaki.
Setiba di stasiun, Ayah dan Fatih keluar mengejar kereta
yang datang menembus gerimis. Tak lama kemudian, saya menyusul setelah
menitipkan Fattah ke Yangti. Kami bertemu di pintu masuk stasiun. Jadwal kereta
terdekat pukul 13.30 WIB sementara waktu menunjukkan jam 12.50 WIB. Sambil
antri di depan loket, saya memperoleh informasi dari mbak-mbak yang antri kalau
kereta dari purwosari lamgsung menuju ke Yogya tidak ke Balapan dulu kemudian
kembali ambil penumpang di Purwosari. Waduh, kalau mau ke Yogya kasihan yang
lain menunggu kami terlalu lama dan belum jaminan perjalanan pertama Fatih
cukup tenang hingga sampai Yogya.
Akhirnya kami putuskan untuk mengejar kereta di Balapan.
Rencananya saya dan Fatih akan naik kereta dari Balapan dan dijemput Ayah di
Purwosari. Setiba di Balapan, saat antri di depan loket, loh karcis untuk
jadwal keberangkatan pukul 13.30 WIB habis, yang dibuka untuk jam 14.30 WIB.
Waduh, masih menunggu lebih dari 1 jam. Berat hati, kami putuskan untuk menunda
rencana naik kereta. Kasian yang lain.
Fatih jelas kecewa dan rewel, dia ga terima kalau tiket
habis. Saya tak menduga adanya perubahan kebijakan, memang informasi yang saya
gali sangat minim. Saya kemudian berjanji lain kali saja atau naik kereta di
Mall. Sekarang sih dia sudah menerima kalau rencana naik kereta tertunda, meski
bangun tidur langsung bercerita tentang kereta.
Aamiin semoga lancar yaa :)
BalasHapuswihhh ke solo mak :o , mungkin nanti bisa dibikin artikel tentang berapa budget yang dibutuhkan dan wisata kuliner dan wisata alam nya
Hapuspramex itu nama keretanya to mbk??hehe
BalasHapusYup, prambanan express. Bukan nama obat lho ya :D
HapusSemoga keinginan naik keretanya cepat terwujud ya fatih :-)
BalasHapusTetap semangat Mak....masih bisa lain kali
BalasHapus:-)
Waah gagal dong acara naik keretanya Mas Fattih :(... lain kali coba lagi ya... :)
BalasHapusnaik kereta sama anak2 itu menyenangkan ya Mbak, saya juga suka ajak anak2 naik kereta, yg penting keretanya nyaman, pasti anak2 suka dan gak rewel :)
BalasHapusSemoga rencana berikutnya lancar ya maak. Anakku juga suka banget sama kereta, sampe beli buku tentang kereta n dibaca setiap hari sampe bukunya leceek. :D
BalasHapusMainan keretanya dah banyak, bukunya soal kereta, bajunya kereta. Kemarin bilang minta tas kereta..:)
Hapussabar ya fatih nanti naek tutut
BalasHapuslah nama keretanya emang seperti itu Mak? XD
BalasHapusBetul Mak. Prambanan express :)
HapusAsik ya naik kereta sama anak, anak bisa belajar macam-macam..pasti ga bisa diem :) kami jg kalo pulkam pasti naik kereta, lebih cepet :)
BalasHapusFatih, jgn sedih ya, tuh mau diajak ayah naek kereta lg. Slm semngat belajar dan bereksplorasi buat fatih ya mak :)
BalasHapusFatih, jgn sedih ya, tuh mau diajak ayah naek kereta lg. Slm semngat belajar dan bereksplorasi buat fatih ya mak :)
BalasHapusAamin...semoga lancar ya mak..untuk rencana selanjutnya.
BalasHapusSabar ya Fatih.. lain kali ajak mas Milzam dan Naufal ya :)
BalasHapusSaya malah belum pernah mengajak anak naik kereta api.
BalasHapusaku juga senang naik kereta mak...soalnya banyak cerita dan pemandangan menarik selama perjalanan...moga2 perjalanan berikutnya Fatih dan semua bisa lebih menikmati :)...
BalasHapussemoga lain kali bisa naik kereta api yaa Fatih, pengalamanku ajak anak naik kereta api pertama kali, dia senang banget
BalasHapusikoot naik kereta ke Solo Maak!
BalasHapussekalian mudik :v
Fatih kapan-kapan naek kereta ke Jakarta yu
BalasHapusanakku pengennaik kereta sdh lama juga, tapi kayaknya ribet yaa...apa pesantiket kereta itu harus jauh-jauh hari, gimana kita yang tinggal jauh dari stasiun apaada semacam agen tiket atau beli online?
BalasHapus