Tahu Baxo + Teh Anget |
Di sepanjang jalan raya Ungaran – Bawen Jawa Tengah, banyak ditemui jajanan tahu baxo. Salah satunya adalah Tahu Baxo Ibu Pudji. Pertama kali mencicipi saat masih kuliah Magister Profesi di Unika. Saat jalan-jalan dengan duo sobat dekat Tius dan Okta, saya diajak makan siang di sana. Bukan tahu baxo sih, tapi makan mie bakso. Eh, saya baru tahu kalau di sana justru yang terkenal tahu baxonya.
Kedua kali saya mengajak keluarga makan di sana saat akan
mengunjungi teman kuliah dan teman seangkatan Telkom Papa di Ungaran. Saat
menginjak semester akhir kuliah S1, saya baru tahu kalau ada teman sekelas yang
Bapaknya teman seangkatan Papa masuk Telkom.
Saat kunjungan kedua, bangunannya sudah berubah. Lantai
bawah tempat menjual oleh-oleh termasuk tahu baxo sedang lantai atas tempat
makan bakso. Bakso yang disediakan juga bermacam-macam variasinya. Tidak hanya
bakso bundar, tetapi ada yang berbentuk kotak, ada yang dibalut tahu dan
sebagainya.
Kunjungan yang ketiga, Sabtu tanggal 21 Maret 2015, pas hari
libur. Sepanjang jalan Ungaran- Bawen, ada dua Tahu Baxo Ibu Pudji, sebelah
kiri dan kanan jalan. Jadi kalau dari Semarang, sebelah kiri jalan setelah gedung
DPR sedang sebelah kanan masih agak jauh dan saya lupa tepatnya..hihihi.
Kunjungan ketiga kali ini bukan hanya bangunan yang berubah,
tapi lokasinya juga sudah pindah. Sekarang lokasinya tepat dipinggir jalan raya
Ungaran- Bawen, dulu masuk gang lagi ke kiri ke arah jalan tol.
Tahu baxo Ibu Pudji sekarang menampati lahan yang lebih
luas. Restonya berada di bangunan tersendiri. Menu yang ditawarkan juga tidak
hanya bakso, ada mie goreng, nasi goreng dan ada es krim juga. Selain itu,
lagi-lagi saya lupa. Hadeh gak cocok banget jadi reporter. Harap maklum, saat
itu saya tengah lapar dan capai menggendong Fattah seharian *membela diri.
Pegawai yang melayaninya pun ramah-ramah. Memasuki halaman,
melihat kami yang kebingungan, petugas parkir menanyakan, “ada yang bisa
dibantu bu?”. Saya agak kebingungan, karena tulisan tempat makannya sekarang
resto dan di depan resto gambarnya bukan bakso. Tujuan saya ke sana kan buat
makan bakso, makanan yang paling mudah untuk masuk ke perutnya Fatih.
Memasuki resto kami disambut oleh pegawainya, ditanyakan
berapa orang yang akan makan. Saya menghitung 5 dewasa dan 2 anak. Fatih dan
Thifa kan sudah makan dan duduk sendiri.
Pegawai kemudian mengantarkan kami dan menyiapkan 2 meja yang dijadikan
satu dan kursi berjumlah 8 buah. Pelayananannya saya acungkan jempol.
Pegawainya tersedia cukup, d tengah-tengah makan kalau membutuhkan sesuatu,
kita bisa memanggil dan meminta tolong.
Ada kolam ikan di tengah-tengah resto, Fatih dan Thifa
menyebrangi jembatan dan melihat ikan. Saya agak ketar-ketir juga, takut mereka
nyemplung. Sayang bakso yang ditawarkan sudah paketan. Pelanggan tidak lagi
mengambil bakso seperti dulu, kami memesan menu dan diantarkan ke meja. Menu
baksonya ada beberapa, saya pilih yang biasa untuk Fatih dan yang ada tahu
baxonya untuk saya hahaha.
Pas makan tahu baxonya, rasanya kok biasa saja. Sedikit di
bawah harapan saya. Tapi usai makan, saya tetap belanja oleh-oleh tahu baxo
yang belum digoreng. Satu pak isi 10 biji dengan harga Rp. 28.000,-. Sampai di
rumah, ternyata tahu baxonya enak. Tahunya tidak hambar, terasa gurih.
Entahlah, kenapa pas makan bakso, tahu baxonya terasa biasa saja ya.
Bagi yang sedang jalan-jalan dan melewati Ungaran, bisalah
mampir ke Tahu Baxo Ibu Pudji. Restonya lumayan, es krimnya juga enak. Saat itu
pelayanannya juga cukup memuaskan. Setelah itu bisa belanja oleh-oleh tahu baxo
dan ada juga jenis makanan lain, termasuk jenang kudus *promosi terselubung