Jalma Sehat |
“Jarak antara sehat dan gila itu tipis” ujar pak Heru saat saya dan teman-teman mengunjungi Jalma Sehat.
Apa itu Jalma Sehat? Jalma Sehat adalah sebuah yayasan pusat
rehabilitasi gangguan jiwa dan cacat mental yang didirikan oleh pak Heru.
Letaknya berada di pinggiran kota Kudus, tidak terlalu jauh dari tempat tinggal saya. Sekitar 10-15 menit dari rumah.
Pak Heru adalah seorang petugas satpol PP yang terketuk hatinya melihat nasib penderita gangguan jiwa dan cacat mental. Ia kenyang melihat dan ikut ambil bagian, mengangkut penderita yang biasa di sebut orang gila. Setelah diangkut, ternyata mereka tak semua bisa ditampung di pusat rehabilitasi. Kebanyakan malah ‘dibuang’ dipinggiran kota sebelah.
Pak Heru adalah seorang petugas satpol PP yang terketuk hatinya melihat nasib penderita gangguan jiwa dan cacat mental. Ia kenyang melihat dan ikut ambil bagian, mengangkut penderita yang biasa di sebut orang gila. Setelah diangkut, ternyata mereka tak semua bisa ditampung di pusat rehabilitasi. Kebanyakan malah ‘dibuang’ dipinggiran kota sebelah.
Melihat kenyataan tersebut, ia miris dan merasa kasihan. Mereka
seakan tidak dianggap dan diperlakukan sebagai manusia.
Pak Heru kemudian menampung penderita gangguan jiwa di
sebuah tempat yang berlokasi di selepan
(penggilingan) padi miliknya. Tempat itu dinamakan Jalma Sehat. Jalma menurut
bahasa Jawa artinya manusia. Tujuan pak Heru menampung mereka memang untuk
membuat mereka sehat.
Mereka ditampung di satu ruangan yang cukup besar. Ruangan
masih sederhana, berlantaikan semen. Dinding ruangan tidak sepenuhnya tertutup
hingga keatap. Bagian yang sedikit
terbuka diberi pagar besi, agar mereka tak melarikan diri.
Ruangan tersebut juga memiliki kamar mandi sederhana tempat
penderita buang hajat dan mandi. Ada beberapa terali besi untuk mengurung
penderita yang mengamuk. Mulai dari tidur, makan, mandi dan semua aktifitas
dilakukan di ruangan tersebut. Mereka boleh beraktifitas keluar, jika sudah
mampu berkomunikasi dan beraktifitas seperti orang normal.
Meskipun masih sederhana, mereka mendapatkan pengobatan dari
psikiater. Pak Heru memanggil dokter dari RSJ Semarang untuk meresepkan obat
buat mereka. Beliau sadar betul, penderita gangguan jiwa memang membutuhkan dan
bergantung pada obat.
Semua biaya tersebut ditanggung oleh pak Heru. Biaya
tersebut, diambilkan dari usaha penggilingan padi, usaha laundry dan usaha
lainnya. Setelah penderita mampu diajak berkomunikasi dan sudah mulai
beraktifitas seperti orang pada umumnya, mereka dikembalikan ke keluarga.
Hingga saat ini Pak Heru belum berani mempromosikan Jalma
Sehat. Ia merasa belum cukup mampu jika harus menanggung jumlah penderita yang
lebih banyak. Hanya penderita laki-laki yang ia rawat karena keterbatasan
tempat dan dana.
Harapannya Jalma Sehat berkembang lebih besar dengan
fasilitas yang memadai, bahkan bisa menampung penderita perempuan. Ia juga
berharap dan bersedia menerima donator dalam bentuk apapun untuk mencukupi
kebutuhan penderita.
“Jarak antara sehat dan gila itu tipis Mbak. Beberapa
diantara mereka awalnya hidup dengan normal, namun begitu mendapat masalah,
tiba-tiba mereka gila. Jadi kita tak perlu takut dan menghindar dari mereka.
Mari kita lebih peduli dengan kondisi mereka” pesan pak Heru diakhir kunjungan.
Ah, ucapannya terasa menyindir saya. Kepedulian saya hanya merasa prihatin dengan kondisi mereka. Belum ada tindakan nyata untuk mereka. Mudah-mudahan kepedulian saya bisa disalurkan lewat Jalma Sehat.
Ah, ucapannya terasa menyindir saya. Kepedulian saya hanya merasa prihatin dengan kondisi mereka. Belum ada tindakan nyata untuk mereka. Mudah-mudahan kepedulian saya bisa disalurkan lewat Jalma Sehat.
nama yayasannya "jalma sehat" diambil dari basa sunda yah mba, klo bahasa indonesia "manusia sehat"
BalasHapusbtw pertamax nih :D
Mikir saya juga pemiliknya orang sunda. Eh,tapi kalau dalam bahasa jawa dibaca Jalmo yang artinya manusia. Bahasa sunda dan bahasa Jawa memang banyak yang mirip :D
Hapusbanyak miripnya tapi kurang paham saya bahasa jawa :D
Hapuswaah.. subhanallah.. mulia banget Pak Heru ini ya...semoga usahanya ini mendapat apresiasi dari banyak orang agar cita2 untuk memperluas tempat ini segera terwujud dan banyak yang bisa terbantukan
BalasHapusIya Mak Ade. Beliau membuka berbagai usaha untuk membiayai penderita gngguan jiwa dan cacat mental :)
Hapussetuju sama mba Ade..salut dengan pa Heru...
BalasHapusIya Mak Kania. Karyawannya aja bilang, "orangnya memang baik", sambil memberikan 2 jempol
Hapusamin mudah mudahan Jalma Sehat berkembang lebih besar dan fasilitasnya juga memadai,
BalasHapusSalut sama Pak Heru.. Ngga banyak orang yang mau mendedikasikan diri buat mengurus orang-orang dengan kebutuhan mental seperti beliau :D
BalasHapusBetul Mbak. Saya juga cuma berani prihatih :(
HapusIya yah..Pa Heru keren..mau peduli pada orang gila...jarang yg seperti ini :)
BalasHapusIya Mak Ida, satu banding satu juta kali ya :)
Hapussalut sama Pak.Heru serta org yg hatinya tergerak bantu disabilitas mental
BalasHapusmmg tipis
gila mmg krn ditekan trs sama lingkungan yg sdh mati hati
Pas magang di rsj, pasiennya malah bilang, "yang gila itu orang di luaran sana"..hahahaha...
Hapussikap pak heru adalah sosok seseorang yang patut di contoh.
BalasHapussemoga bagi mereka yang membacanya menjadi terbuka hatinya dan Jalma Sehat bisa lebih berkembang.amin
Salut pada beliau, saya melihatnya di TV. Semoga banyak lagi orang seperti beiau..
BalasHapusEh, udah muncul di TV ya Mak Mutia? Baru tahu saya :)
HapusSalut pada beliau, saya melihatnya di TV. Semoga banyak lagi orang seperti beiau..
BalasHapusluar biasa ya dedikasi beliau..dan langkah berani yang sangat bermanfaat. Semoga selalu mendapat dukungan dari yang lainnya..
BalasHapusTidak banyak org spt pak Heru yg mau menolong mereka. Apalagi merawat org gila tak semudah org sakit biasa. Semoga Pak Heru slalu sehat dan banyak donatur sehingga smkin banyak yg terbantu.
BalasHapus