Bukan Kalijaga |
Di awal bulan Mei, bulan yang sepanjang tahun selalu
merupakan bulan terboros bagi saya. Tiba-tiba suami bilang,”Ma, besok pas
tanggal 14 Mei 2014 kita naik kereta ke Semarang-Solo yuk. Murah ini, cuma
10ribu/kursi. Ntar kita pinjam mobil eyang ke Semarang. Sore balik ke Semarang
lagi”.
Saya langsung setuju saja dan sepakat dengan suami pesan 3
kursi, biar Fatih bisa duduk sendiri. Pulang kerja, saya mampir Indomaret buat
tanya jadwal dan pesan tiket kereta. Jadwal kereta Kalijaga dari Semarang-
Solo, berangkat pukul 08.55 WIB sampai di Purwosari pukul 11.45 WIB. Nah, yang
jadi masalah, jadwal kereta kalijaga Solo- Semarang, berangkat dari Purwosari
pukul 05.15 WIB sampai Tawang pukul 08.05 WIB. Lah?Ga cucok dengan rencana
kami.
Ada sih sore hari pukul 16.57 WIB, kereta Brantas, tapi
naiknya dari Jebres, harganya tiketnya 9x lipat alias 90 ribu. Sampai Tawang
malam pukul 19.12 WIB. Padahal informasi terbaru, mobil mau dipinjam Tante Lia
dan Tante Lia hanya bisa mengantar keberangkatan sekalian dia mau jalan-jalan
ke Semarang. Masak mau mengajak anak-anak naik bis di malam hari? Kasian,
mereka pasti capek.
Saya kemudian nekat menawarkan menginap sekalian di Solo,
biar Fattah bisa ‘gegeloran’ di tempat tidur. Eh, suami malah mencari informasi
kereta Semarang-Pekalongan. Kereta termurah, ya Kamandaka, 45 ribu/kursi.
Jadwal kereta yang memungkinkan berangkat dari Semarang pukul 11.00 WIB
sampai 12.56 WIB. Sesampai di sana
kereta terakhir pukul 20.41 WIB sampai 22.52 WIB, lah balik ke Kudusnya malam
banget kan? Kalau mau agak sorean sampai stasiun Pekalongan ya langsung balik
Semarang. Galau tingkat dewa hihihi.
Akhirnya suami menyetujui usulan saya menginap di Solo. Demi
mewujudkan keinginan istrinya, nginap di hotel *ya ALLAH, ndesonya saya.
Setelah sepakat, saya kemudian balik lagi ke Indomaret pesan tiket. Ini pertama
kalinya saya memesan tiket kereta. Eh, ternyata harus pakai NIK semua anggota
keluarga yang akan berangkat.
Ke-bete-an pun dimulai. Bete pertama, saya memang gak tahu
kalau bukan hanya NIK saya saja yang dibutuhkan. Telepon suami berulang kali
buat minta nomor NIKnya tidak diangkat-diangkat. Di sms gak dibalas, di inbox
di fesbuk juga. Akhirnya telepon 108 minta no kantor suami. Ealah, rupanya
suami baru rapat di bawah dan HPnya masih di ruangan atas. NIK saya, suami dan
Fatih saya dapat dari kartu BPJS ternyata belum cukup buat pesan tiket, masih
harus ditambah NIK Fattah. Lah, bayi gitu, masak pakai NIK segala? Yow is,
gagal lah saya pesan tiket. Dengan bête, balik rumah lagi buat ambil KK.
Sore, sepulang dari kantor, suami berbekal sms NIK dari
saya, menggantikan saya berburu tiket kereta. Hasilnya nihil, berulang kali
mencoba pesan tiket kereta, kok gagal mulu. Menurut mbak dan masnya mungkin
sistemnya lagi error.
Malam hari, suami melanjutkan lagi perburuannya sekalian
membayar hotel pesanan saya. Hasilnya kembali NIHIL. Pulang ke rumah, mencoba
pisen via online gak bisa juga. Akhirnya keesokan harinya, karena sudah emosi
dan lelah, suami pesan 2 tiket saja, Fatih gak jadi dipesankan tiket. Viola,
BERHASIL. Setelah dilogika, memang sistemnya gak bisa pesan tiket buat anak
usia 3 tahun ke bawah. Oalah…
Meski kucel, foto dulu |
Hari ‘H’ keberangkatan, usai sholat Subuh, saya sudah
‘umprek’ di dapur menyiapkan makanan Fattah dan menggoreng pisang buat bekal.
Setelah acara mandi dan menyuapi anak-anak selesai. Saya dan suami langsung
memasukkan tas berisi pakaian dan teman-temannya yang sudah kami persiapkan
semalam. Saya sendiri belum sempat sarapan.
Sesampai di stasiun, kami masih punya waktu 1 jam sebelum
keberangkatan. Suami kemudian mencetak tiket kereta. Indomaret kan hanya
memberi cetakan nota pembayaran. Saya menggendong Fattah dan menunggui Fatih
beserta barang-barang.
Saya, suami dan Fatih sempat mampir ke kamar mandi stasiun
Tawang, lumayan bersih lah. Sayang, Fatih gak jadi pipis. Suami pun sempat
mampir membeli roti dan minum, sementara Fatih minta donut. Bekal pisang goreng
sudah ludes disantap di mobil J.
Fatih sudah tak sabar ingin naik kereta, berulang kali saya
dan suami menjelaskan kalau kereta yang akan dinaiki belum datang. Untunglah
kereta tiba tepat waktu. Kami dapat bangku untuk 2 orang, yang kami duduki
untuk 3 orang. Alhamdulillah Fatih tidak protes, tempat duduknya nyempil di dekat
jendela.
Wow, ini yang namanya stasiun |
Syukur lagi Fatih dan Fattah tenang menikmati perjalanan.
Fattah bahkan sempat tertidur di kereta, hanya Fatih yang ribut minta nasi. Sayangnya
di kereta Kalijaga tidak menawarkan nasi, mungkin karena perjalanan singkat ya.
Saya tawarkan Fatih donut atau roti. Beberapa kali dia mau makan donut, tapi
ujung matanya menatap mbak dan mas di bangku sebelah membuka chitato. Eh, dasar
rejekinya Fatih, kereta menawarkan camilan yang salah satunya chitato.
Sampai di Purwosari, Fatih langsung saya ajak ke kamar
mandi. Tadi pas di kereta dia sudah bilang mau pipis. Sayang, beribu sayang,
saya dan Fatih sempat menyaksikan pemandangan salah satu kamar mandi yang gak
banget. Pindah ke kamar mandi sebelah agak mending lah. Saya lihat sih, pas keluar
kamar mandi, petugas kereta api sempat berkunjung ke kamar mandi, sepertinya
memang bukan salah petugas semata, tapi pengguna kereta yang kurang menjaga
kebersihan. Semoga PT Kereta Api bisa mengambil kebijakan soal kebersihan kamar
mandi yang memang menjadi PR besarnya Indonesia.
Fattah 'gegoleran' |
Secara keseluruhan perjalanan berburu kereta Kalijaga cukup
berjalan lancar. Bagi saya sih, perjalanan itu bukan soal lancar atau
menyenangkan semata. Perjalanan bagi saya selain bisa menyenangkan anak-anak
terlebih memberi pengalaman dan pelajaran bagi mereka dan seluruh anggota
keluarga.
Keterangan tambahan :
Tiga minggu yang lalu, di akhir bulan April. Seorang teman dekat BBM, "ping, mbok kalau foto dandan dulu lah. Wong dilihat se-indonesia raya" pesannya sambil disertai upload artikel ini.
Huaahaha,,kontan saya tertawa dan tersipu. Antara malu dengan foto yang kucel dan senang, ternyata ada teman yang baca blog saya, "weh, baca blog punyaku juga" balas saya.
"Gak sengaja sih, cari jadwal kereta kalijaga, eh yang nongol artikelmu. Tapi kok aku
Keterangan tambahan :
Tiga minggu yang lalu, di akhir bulan April. Seorang teman dekat BBM, "ping, mbok kalau foto dandan dulu lah. Wong dilihat se-indonesia raya" pesannya sambil disertai upload artikel ini.
Huaahaha,,kontan saya tertawa dan tersipu. Antara malu dengan foto yang kucel dan senang, ternyata ada teman yang baca blog saya, "weh, baca blog punyaku juga" balas saya.
"Gak sengaja sih, cari jadwal kereta kalijaga, eh yang nongol artikelmu. Tapi kok aku
sekarang kabarnya tiket KA naik banget2an ya mba??
BalasHapusKemarin naik yang ekonomi cuma 10ribu/kursi, itupun diskon 50% lho Mbak. Saya juga jarang naik kereta Mbak :)
BalasHapusyeaaayyy, dapat info di sini. Pucuk di cinta ulam pun tiba. mau ke solo juga aaaah naik kereta dari semarang
BalasHapusMari Mak :)
Hapusasiiiknyaaa naik kereta api tuut tuut tuut....alde kemarin merengek di museum kereta mba, ngga dapat karcis hehe iya datangnya siang2 je...
BalasHapusIya Mbak, kalau di ambarawa harus pagi2. Siang dikit, tiket habis :(
Hapusaduh ade Fattah gegoleran hihihi
BalasHapuswkwkw, bisa aja nih
HapusHabis ini pasti mau ngeripiu hotelnya hihihi. Jadi pengen ngajak Thifa naik kereta. Itu 10 ribu sampe kapan yak?
BalasHapusKayaknya belum ada berita kenaikan Mi
HapusPengen bawa anak2 naik kereta jarak jauh, ga pernah.... waktu kecil saya senang naik kereta api malam ...beda sensasinya :D
BalasHapusAyuk dicoba Mak :)
Hapusseneng kalao ngajak anak2 naik transportasi yang belum mereka naiki,seru aja rasanya hehe
BalasHapusIya Mbak. Sampai di Solo saya ajak naik becak, angkutan, taksi dan bis kota. Biar punya pengalaman :)
HapusAsyik tu mba,naik kereta Semarang -Solo apalagi tarifnya murah ber-AC lagi.kalau kami biasanya dari Semarang turun distasiun Salam Gemolong ngga sampai Solo.
BalasHapusIya dan murahnya itu lho hihihi..
HapusMau cobaaa aaah.. *baca perjuangan beli tiketnya *sigh.. .XD
BalasHapusEntah kenapa, setiap mau naik kereta selalu dengan perjuangan :D
HapusMantaps :D
HapusXixixi.. dek Fatih ngiler ya liat mbak n mas yang makan chitato? Jangankan anak-anak y mak, yang dewasa aja kayak kiyta suka ngileran, cuma bisa sabarny aja yang jadi pembeda :D
BalasHapusSebenarnya saja juga ngiler Mbak..hihihi..minta Fatih, sudah dipesenin, "jangan habiskan"..hahaha...
Hapuswew, enak nih.. ngomongin jajanan ..jdi kepingin juga.. :)
HapusHoree... Fatih udah naik kereta ya, mas Milzam sama Naufal malah belum pernah loh. Kemana-mana kalo keluar kota selalu bawa mobil, hihii
BalasHapusAyo dicoba, sensasinya beda hihihi...
Hapusiya, jd pngn ikutan nyoba :D
HapusMak Rizka, kalau daritu purwosari pulang ke semarang menggunakan kalijaga juga bisa, Mak?
BalasHapusitu rute jalanannya ngelewatin / berhenti di stasiun Klaten ndak Mak? rumahku disana dan kepengen banget bisa ke Semarang dari Klaten..
Pulangnya naik bis Mak. Soalnya kereta yg dari Solo adanya jam 5 atau 6 pagi. Kayaknya gak lewat Klaten deh. Seingat saya lewat perbatasan Salatiga dan Purwodadi.
Hapusasyik banget ya naik kereta...sy blum pernah lo mak....
BalasHapusMbak saya mau tanya, untuk kereta dari semarang ke purwosari (solo) itu beli tiketnya dimana ya mbak ? rencananya saya mau naik dari pocol. mohon info ya mbak
BalasHapusKalau saya sih lewat indomaret Mbak. Pertama cek jadwal keberangkatan lewat web kereta api.
Hapusyeaaayyy, dapat info di sini. Pucuk di cinta ulam pun tiba. mau ke solo juga aaaah naik kereta dari semarang
BalasHapusMak Rizka, kalau daritu purwosari pulang ke semarang menggunakan kalijaga juga bisa, Mak?
BalasHapusMaaf baru balas. Bisa mbak. Cuma jamnya beda. Cek langsung ke webnya KAI
HapusMantap tipsnya ^^
BalasHapusmasihkah beroperasi ka. kalijaga sekarang?
BalasHapusItu pesennya dimana? Bisa di indomart kah?
BalasHapusDulu bisa mbak. Tapi sekarang kayaknya langsung
Hapuswah seru sekali yah
BalasHapussolo penuh kenangan
BalasHapusberarti pesan tiket semarang tawang solo dengan kereta kalijaga bisa lewat indomart?
BalasHapusNaik kereta keluar kota itu dulu memang mempunyai kisah sendiri. Yang paling berkesan kalo pergi sendirian, dan HP belum secanggih sekarang. Berbincang-bincang, mendapat relasi dalam perjalanan di kereta, sejatinya sangat saya rindukan
BalasHapusEmang kereta kalijaga bisa dipesan di melalui indomaret??
BalasHapus