Fatih di usia 8 bulan |
“Apa perlu cek ADB dok?”, cetus saya memecah keheningan di ruang praktek dokter.
“Apa demam berdarah? Saya kira gak mungkin bu”, jawab
dokter setengah terkejut dengan ide saya.
“Bukan demam berdarah dok, Anemia Defisiensi Besi”, jelas
saya mengoreksi pendengaran dokter.
Itu sedikit percakapan saya dan dokter anak terkait dengan
berat badan Fatih, anak sulung saya yang sejak usia 8 bulan semakin susah
naiknya. Tidak hanya itu, hampir setiap bulan Fatih terserang influenza atau
demam.
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi (ADB) merupakan masalah defisiensi
gizi tersering pada anak. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya kadar zat besi
dalam tubuh anak. Dampak dari ADB adalah gangguan fungsi kognitif, konsentrasi,
tingkah laku dan pertumbuhan anak.
Gejala dari ADB diantaranya anak terlihat pucat, lemas,
tidak nafsu makan, rewel, mudah terserang infeksi dan gangguan
pertumbuhan. Kecurigaan ADB pada Fatih
karena berat badannya tak beranjak naik disertai hampir setiap bulan terserang
infeksi.
Hasil tes lab meski sesuai dugaan, tak urung membuat saya
terhenyak. Hb Fatih berada di bawah batas normal. Jleb, saya merasa gagal untuk
kesekian kali menjaga asupan makanan Fatih. Padahal kecukupan gizi 1000 hari
pertama kehidupan sangat penting.
Rekomendasi WHO
Terkait Pemberian Makanan
Berdasarkan rekomendasi WHO, ada 3 cakupan pemberian makanan
:
1.
Inisisasi Menyusui Dini (IMD)
Ini kegagalan pertama saya. Kondisi saat itu tak
memungkinkan melakukan IMD. Padahal manfaat IMD diantaranya adalah bonding antara bayi dan ibu dan
keberhasilan menyusui ekslusif lebih besar.
2.
ASI ekslusif selama 6 bulan
Kegagagalan IMD rupanya berlanjut dengan gagalnya
pemberian ASI Ekslusif. Pengalaman dan
ilmu saya belum mencukupi untuk menunjang keberhasilan ASI ekslusif. ASI saya
baru keluar di hari 3, akhirnya Fatih dengan terpaksa saya relakan diberi
sufor. Ternyata itulah petaka, saya butuh 9 hari mengenyahkan botol dot.
3.
MPASI usia 6 bulan dibarengi ASI hingga 2 tahun
Memasuki usia 6 bulan kebutuhan zat gizi bayi meningkat
pesat. Kalau tidak mencukupi, bayi akan mengalami defisiensi gizi. Salah satu
akibatnya adalah perawakan tubuh pendek dan kurus. Aduh, padahal saya inginnya
Fatih tinggi besar seperti Ayahnya. Cukup ibunya sajalah yang bertubuh mungil.
Meskipun gagal melaksanakan rekomendasi WHO, saya tetap memilih move on. Gagal IMD dan ASIX, tidak lantas menghentikan keinginan saya untuk menyusui Fatih hingga 2 tahun lebih dan diakhiri dengan menyapih dengan cinta. Pun masalah ADB ini, saya tetap berikhtiar dan berkonsultasi ke dokter anak untuk penanganan ADB.
“Sekali makan, ada berapa suap bu?. Ada 8 suap?” tanya dokter saat konsultasi hasil tes lab Fatih.
“Sekali makan, ada berapa suap bu?. Ada 8 suap?” tanya dokter saat konsultasi hasil tes lab Fatih.
“Lebih lah dok. Memang tidak setiap hari dia semangat makan
besar. Beberapa kali menutup mulut juga” jawab saya tentang pola makan Fatih.
“Kalau begitu, ditambal dengan cemilan bu. Sering-sering
ditawari makan dengan terjadwal. Anak usia 1,5 tahun asupan paling utama dari
makanan, sudah bukan susu lagi. Diperhatikan juga kandungan gizinya” jelas
dokter memberikan solusi.
Iya ya, memang anak usia 2 tahun ke bawah memang sinyal laparnya
belum maksimal. Selain itu sebagian anak kerap menolak makan, terutama makan
besar yang ‘itu lagi..itu lagi’. Makanya camilan untuk anak penting.
Saya biasanya juga menyiapkan cemilan buat Fatih. Namun saat
sedang malas capek, inginnya membuat camilan yang mudah-mudah saja.
Akhirnya saya memilih camilan biskuit dan agar-agar Milna. Kenapa
memilih Milna? Ya, karena makanan fortifikasi menurut WHO dan UNICEF bisa
menjadi pilihan bagi ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Fortifikasi
adalah upaya untuk menambahkan mutu gizi
bahan pangan dengan sengaja menambahkan satu atau lebih zat gizi mikro, seperti
vitamin dan mineral pada bahan pangan.
Selain itu, sesuai dengan regulasi SNI 01-7111-1-2005 butir ke-5,
Milna tidak menggunakan
bahan pengawet. Kombinasi antara proses dan pemilihan bahan baku serta bahan kemas,
merupakan faktor utama yang menentukan umur simpan produk Milna.
Bahan baku dipilih yang
memiliki kadar air rendah dan aktifitas air yang juga rendah. Kemasan alumunium
foil memiliki kekedapan udara yang secara signifikan mampu menjaga produk agar
tidak mengalami kondisi “banyak udara”. Ditambah proses pengolahan di pabrik
harus dalam kondisi steril dengan kelembaban udara yang rendah dan terkontrol,
serta pencegahan kontaminasi yang maksimal sehingga produk yang dihasilkanpun
memiliki kadar air rendah dan bebas dari cemaran bakteri pathogen.
Resep Agar-agar Milna
Membuat agar-agar Milna sangat mudah sekali. Saking
mudahnya, saya tak ragu mengajak Fatih membuat agar-agar. Ini memang salah satu
trik saya, agar dia semangat menghabiskan makanan. Trik lainnya lagi, saya
menambahkan strawberry, buah kesukaan Fatih, dalam agar-agarnya.
Bahan dan Alat :
1 bungkus agar-agar Milna
6 buah strawberry, bisa diganti buah lain
1 sdt gula jika dirasa perlu, boleh diskip.
Cetakan agar-agar yang unyu
300 ml air
Cara membuat :
Potong kecil-kecil strawberry, setelah itu rebus air hingga
mendidih. Sambil menunggu air mendidih, bantu anak menuangkan agar-agar ke
dalam wadah. Minta anak memberi sedikit gula, biarkan ia mengaduk-aduk. Setelah
air mendidih, ambil alih agar-agar, tuangkan air mendidih. Aduk-aduk hingga
tercampur selama 3 menit, masukkan strawberry dan segera tuangkan dalam cetakan
agar-agar. Tunggu agak dingin, masukkan ke dalam kulkas.
Hasilnya, Fatih gak sabar mau makan agar-agar. Agar-agar habis,
dia ngajak buat agar-agar lagi. Untung saya punya stok 3 varian rasa agar-agar Milna, vanilla, coklat dan strawberry. Kalau malas capeknya kumat tinggal sodorin biskuit hihihi..Fatih sih lebih suka rasa coklat dibanding keju. Biskuitnya pas digenggaman tangan dan sambil makan bisa belajar angka.
KALBE Nutritional
KALBE Nutritional
Sekedar info saja sih, Milna ini salah satu produk dari KALBE Nutritional yang aktif melakukan pengembangan produk nutrisi, guna mempertajam komitmen di bidang bisnis makanan dan minuman kesehatan. Misinya : We provide wellness to millions dengan menyediakan produk dan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Guna memperluas layanan, dan menghadirkan kemudahan dan kepraktisan bagi pelanggan, Kalbe menghadirkan layanan konsumen KALBE Customer Care 0800-140-2000 (bebas pulsa), layanan pesan antar KALBE Home Delivery 500880, layanan pesan online KALBE e-Store (www.kalbestore.com), hingga eksistensi KALBE Nutritionals di ranah digital melalui kanal-kanal jejaring sosial. Wow, rasanya semakin dekat dan mudah untuk tahu berbagai informasi produk KALBE.
Seperti tahun sebelumnya, untuk memfasilitasi
kebangaan kita sebagai orang tua yang senang mengabadikan momen-momen perkembangan emas si kecil, Milna kembali menggelar kompetisi Bayi Hebat Milna 2015.
Ibu atau Ayah bisa mengirimkan foto si buah hati usia 6 bulan hingga 3
tahun. Asik kan, daripada cuma di upload
di fesbuk mending didaftarkan kompetisi Bayi Hebat Milna 2015. Untuk info selengkapnya bisa dilihat di sini
saya baru tahu mak kalau milna ada produk agar2nya,taunya cuma roti hehe
BalasHapusIya Mak, saya juga baru tau, langsung buat dan tulis di blog..hehehe..
Hapusbaru tahu kalo milna ada agar2nya, mak. biasana biskuit aja yang buat cemilan anak2.
BalasHapusSaya juga baru nyoba Mak :)
HapusMilna skrg ada bentuk agar2 ya mak... semoga Fatih sehat selalu :)
BalasHapusAmin..makasih Mak :)
Hapuseh...saya juga baru tau loh milna ada agar2 nya biasanya beli agar2 biasa yg swallow globe atau jelly powder. di minimarket terdekat ga ada milna..
BalasHapusMungkin kalau supermarket sudah ada Mak :)
HapusWow asik nih milna punya varian baru..
BalasHapusSi kecil punya menu camilan baru nih..
Pasti enak bgd ya mak..si fatih lahap gt mamamnya...
Iya Mak, lagi antusias karena dia yang bikin :)
HapusAku uda pernah makan agar-agar Milna.. Nyomot dari punya keponakan ku.. Huahahah :D
BalasHapusArtikel ini memberikan wawasan terbaru buat saya, wacana pembahasan ini sangat bermanfaat.
BalasHapusaku suka ngemilin biskuitnya XD
BalasHapusWaah, asyik ada camilan sehat, makasih infonya yaaaa
BalasHapusCemilan sehat memang sangat penting buat anak. Apalagi saya juga pernah mengalami anak kena ADM yang membuatnya sampe tranfusi darah...
BalasHapussemoga anaknya sehat selalu ya.
Cemilannya sehat dibuat sendiri lagi
BalasHapusmantab mak
semoga anaknya cepat sembu dan ga kena ABD lagi
@guru5seni8
Penulis di www.kartunet.ot.id / http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
terimakasih mba sharingnya, jadi punya cemilan baru nih buat keponakan :)
BalasHapus