Salah satu sudut rumah yang merupakan wilayahnya perempuan adalah DAPUR. Pengalaman saya, bagian dapur merupakan wewenang saya untuk mengaturnya. Saat pembangunan rumah, suami selalu menyebut dengan sebutan Dapur Mama. “ Ma, dapurmu mau didesain seperti apa? Paduan warnanya apa? Ma, dapurmu harusnya diberi penghisap asap”.
Khusus dapur, suami selalu menunjukkan pemilik dapur adalah
saya. Bagian rumah lain, milik bersama. Syukurlah, dia tak punya kepemilikan
atas salah satu ruangan di rumah kami..hahaha.
Setahun setelah kami dibuatkan desain rumah, saya bertekad
untuk membangun rumah dengan dana seadanya. Saat pembangunan rumah, suami
sempat berfikir untuk merubah letak dapur, “ Ma, dapurmu kayaknya kecil deh.
Gimana kalau dapurnya diletakkan di belakang rumah? Dapur diganti dengan kamar
mandi saja”.
Saya yang sudah lelah menunggu rumah yang tak kunjung kelar
ditambah harus memikirkan tambahan biaya lagi jelas menolak. “Gak usahlah,
sesuai desain saja. Lagian aku jarang masak kok. Gak perlu besar. Nanti ruang
makan bisa juga digunakan buat aktivitas dapur”, alasan saya.
Dan, saya bersyukur banget saat itu menolak ide suami. Saya
tak menyesal dengan keputusan saya memilih dapur kecil.
SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
Bagi saya, ukuran dapur yang 2,5 m x 1,8 m sesuai dengan
kebutuhan ibu bekerja seperti saya. Saya biasanya masak di pagi hari dan sore
hari. Itu pun hanya masakan sederhana. Masak lengkap biasanya di hari Sabtu dan
Minggu, saat suami dan saya libur, Fatih tidak sekolah serta Fattah di rumah.
Persediaan bahan mentah pun tak banyak. Berdasarkan
pengalaman, saya beberapa kali terpaksa membuang bahan mentah bahkan masakan.
Makanya saya tidak membutuhkan tempat yang besar untuk menyimpan bahan makanan
dan peralatan masak. Wong ya jarang masak dan anggota keluarga hanya 4.
Meja dapur untuk kompor dan bak cuci piring |
COCOK DENGAN KEPRIBADIAN
Kepribadian saya fungsional dan praktis. Memiliki dapur
besar malah sia-sia. Dapur kecil saya, hanya berisi meja kompor dan bak cuci
piring. Meja dapur yang minimalis cocok untuk kepribadian berantakan
fleksibel saya.
Terbatasnya luas meja dapur, membuat saya tak lagi menaruh
barang sembarangan. Setelah selesai menggunakan garam, tepung, gula atau bahan
lain, saya segera meletakkan barang-barang tersebut pada tempatnya. Yah,
soalnya tak ada tempat untu meletakkan barang-barang di atas meja. Bisa
berjatuhan kalau dibiarkan di atas meja dapur..hihihi.
Bak cuci piring yang berukuran sedang pun membuat saya tak
membiarkan peralatan makan menumpuk terlalu lama. Lah, gak bakal cukup kan. Mau
gak mau, saya segera mencuci peralatan masak dan makan begitu bak cuci piring
penuh.
Sungguh, seandainya meja dapur saya luas dan bak cuci piring
besar, pasti banyak barang ‘pating telecek’. *cari kamus bahasa Jawa
HEMAT WAKTU & TENAGA
Punya dapur kecil sangat menghemat waktu dan tenaga. Ruangan
rumah yang menurut saya paling cepat kotor kan dapur. Baru dibersihkan, dipakai
masak pasti kotor lagi. Kecipratan minyak atau air dari keran. Belum kulit atau
potongan bahan makanan yang berjatuhan menambah semrawut dapur.
Status saya sebagai mama duo balita yang bekerja serta tak
punya ART tentunya harus mengatur waktu dan tenaga. Punya dapur yang besar
jelas menghabiskan waktu dan tenaga untuk membersihkan. Padahal membersihkan
dapur, tidak seperti ruangan lain yang bisa ditunda. Selain menyapu dan
mengepel lantai, kompor, meja dapur, bak cuci piring dan kitchen set juga harus
dibersihkan.
Oya, dapur saya berada di bawah tangga. Jadi saya juga memanfatkan ruang di bawah tangga sebagai almari dan tempat kulkas. Anak tangga juga saya manfaatkan untuk meletakkan, peralatan dapur yang sudah digunakan, bahan makanan atau masakan sementara. Eh, tapi tangga saya jarang buat sliwar sliwer kok. Itu pun karena saya belum punya meja makan *mohon doakan meja makan segera terealisasi. Jadi tidak layak untuk ditiru.
Saya juga ada tips untuk menjaga kitchen set lebih awet. Sediakan
lap di sekitar meja dapur. Kotoran berupa cairan sering banget terjadi di
dapur. Entah cipratan minyak, air dari keran atau tumpahan dari bahan masakan.
Kalau dibiarkan bisa mengenai almari kitchen set. Pengalaman saya, almari jadi
melembung kecil-kecil.
Yg pasti nggak capek ngebersihinnya karena ringkes ya Mbak. Yg peting kita nyaman di dalamnya. Soalna dapur itu ruangan yg sangat sering kita kunjungii hihihi
BalasHapusIya mbak, males juga kalau di dapur banyak lengket2nya. Kalau kecil kan gak capek bersihinya :D
HapusDapur rumahku juga kecil kok mbak Rizka, malah belum jadi dapurnya nih..huhuuu
BalasHapusSemoga tahun ini bisa renovasi rumah hingga tuntas deh
Aamiin. Semoga terealisasi Mbak Ika :)
Hapusooh di bawah tangga itu sekarang jadi lemari yaa.. baru tauu
BalasHapusKatanya blogmu sudah berbayar ya..
HapusLucu bawah tangga jadiin lemari, kepikiran dirumah juga ada tangga pengen buat juga
BalasHapusIya Mbak Herva, daripada melompong.
HapusAduh, bayangin itu yang di anak tangga tiba-tiba kesandung XD
BalasHapusAwalnya begitu Mbak, takut kalau Fattah kesandung. Malah sudah pernah salto juga hahaha. Tapi ya begitulah risiko lahan sempit :(
HapusWiih blognya tampilan baruuu. Meja makan yang lipat kalo di kudus susah, beli dr semarang aja kong. Lagi ada promo loh
BalasHapusWes bacut pesan ke Jepara Minyuk
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusmenurutku dampur milikmu cantik mba hahhaah
BalasHapusyang ditangga kan warna-warni kehidupan hahahha
kapan2 aku main rumahmu yo mbaaaaa :-D #anakkost
Toss mbak aku jg suka dapur yg kecil2 aja wong aku jg jarang masak n ga pinter masak jg. Terus ngebersihinnya jg cepet n gampang
BalasHapusDapur kecil praktis dan mudah bersihinnya yah, oke juga tips nya mbak.. Suka paling sebel bersihin bekas minyak didapur
BalasHapusDapurmu cantik ya mba Rizka, aku masih memendam mimpi ni halaman belakang digedein dapur pindah ke samping, aamiin..
BalasHapusDapur itu mau besar atau kecil kalau kotor males ngeliatnya. Kecilpun kalau ditata dengan sedemikian rupa pasti betah buat masak.
BalasHapusDapur di rumahku juga kecil, karena rumahnya kecil juga. Yang penting bersih terawat aja. Aku juga gak ada meja makan, mupeng meja yg bisa dilipat gitu.
BalasHapusWah suka sekali pemanfaatan lahan di bawah tangga.. Folding dining table ya... Keren mbak :) simple dan functional buat rumah minimalis.. Jadi pengen punya juga, secara aku juga gak punya ruang dan meja makan :)
BalasHapusDupurku juga gak luas kok mbak, rumahku luasnya cuma 90 meter persegi udah temasuk garsi, taman, teras, dapur, ruang makan, musola dan kamar juga ruang tamu 😀
BalasHapusUntuk keluarga kecil memang cukup dapurkecil saja.
BalasHapusBagus tuh dapurnya
Salam hangat ari Jombang
Pas banget memanfaatkan bawah tangga biar efisien mbk. Hehe
BalasHapusSetuju banget Mba.. aku tinggal masih sama mertua. Dapur ibuku kecil, tapi jadinya praktis karena cuma berapa langkah udah nemu rak piring, tempat cuci, dll. jadi lebih mudah, alhamdulillah :)
BalasHapusDapurnya apik, bikin betah buat masak2 :)
BalasHapusDapur biar kecil asal lengkap wanita mah bahagiaaaa
BalasHapusSalam,
Rasya