Saya tipe orang yang lebih suka membaca buku daripada menonton film. Seumur hidup ke bioskop bisa dihitung dengan jari. Waktu SD 1x, nonton film perjuangan sebagi salah satu acar sekolah. SMP 2x, bersama teman sekelas nonton film Jackie Chan dan si Hantu Casper. Jaman SMA cuma dapat jatah pesan tiket bioskop buat teman se geng. Waktu itu saya sudah pakai jilbab dan kala itu terlarang buat cewek jilbaban nonton bioskop.
Kuliah pun masih bisa dihitung dengan jari, hanya 6x. Nonton sama mantan 2x, nonton bareng-bareng 3x, dan nonton berdua sama teman 1x. Saat masih pacaran sama suami, cuma nonton ke bioskop 1x. Itu pun kapok. Mending nonton di laptop terus beli snack buat camilan. Lebih murce, maklum dulu kami berdua kere..hihihi.
Bagi saya membaca buku lebih imajinatif dan lebih dalam. Misalnya saat buku Harry Potter dibuat film, kadang bayangan saya saat membaca buku tak sama dengan menonton film. Makanya saat Mbak Sri Untari dan Ira Sulistiana memilih tema Film Favorit Sepanjang Masa sebagai tema Arisan Blogger ke 8, saya pusing.
Apalagi setelah menjadi ibu, saya jarang nonton tivi. Nonton bioskop cuma 2x. Seringnya sih saya nonton drama korea di netbook, saat anak-anak sudah terlelap. Menonton film bukan merupakan kegiatan favorit, hanya sekedar melepas rutinitas. Saya pun tipe orang yang berlalu biarlah berlalu. Semakin banyak belajar semakin lupa..hihihi. Jadilah, setelah menonton film, bekasnya cepat hilang.
Film yang masih membekas dalam ingatan saya, sebagian besar film di masa kecil. Film dengan tema misteri baik horor maupun detektif. Saya masih ingat, dulu beberapa kali menunggu film sherlock holmes. Atau film horor komedi, vampire Cina. Jadi ketawa lihat vampirenya.
Ada film seri yang masih membekas. Filmnya diputar setiap malam Jum’at setelah Isya. Mendengar soundtrack film saja, sukses membuat bulu kuduk merinding. Semakin bertambah umur, saya tidak berani nonton film itu sendirian. Mendengar musiknya saat sepi, langsung ganti channel tivi.
Friday Th 13en, bercerita tentang kekuatan mistis dari berbagai barang. Bukan mahluk gaib yang bermuka seram. Barang-barang ini, biasanya barang kuno dan antik seperti cangkir atau boneka.
Tokoh utamanya ada 3 orang. Si Tua Jack, si Cantik Micky dan di Ganteng Ryan. Psst, omong-omong, karena seringnya saya dan adik-adik menonton film ini, saat bermain peran pun kita mengambil 3 tokoh ini. Saya pasti milih jadi Micky..hihihi..*diprotes adik-adik.
Jack, memiliki toko barang antik dibantu Micky dan Ryan. Mereka bertiga juga sering berburu barang antik yang memiliki kekuatan mistis. Yang paling saya ingat tentang boneka dan cangkir antik.
Biasanya barang antik yang diburu memberikan majikannya kesenangan atau keuntungan, namun meminta imbalan nyawa lain.
Begitu mendengar kejadian janggal seperti kematian tak wajar, Jack Micky dan Ryan segera menyelidiki tempat perkara.
Tak mudah untuk menemukan barang antik tersebut. Pemilik biasanya menyembunyikan. Beberapa kali Jack, Micky atau Ryan hampir kehilangan nyawa. Seingat saya, Jack hilang atau malah meninggal.
Ketika barang antik sudah didapatkan, mereka menyimpannya di gudang bawah dengan pintu yang selalu dikunci.
Tak ada wajah menyeramkan sih di film ini, namun efek sound berhasil membuat jantung deg-deg ser. Kisah misteriusnya juga cukup menarik, apalagi saya memang lebih suka film misterius yang menegangkan, asal bukan film hantu Indonesia. Wujudnya seram dan masih 1 negara, hiiiii.
Kuliah pun masih bisa dihitung dengan jari, hanya 6x. Nonton sama mantan 2x, nonton bareng-bareng 3x, dan nonton berdua sama teman 1x. Saat masih pacaran sama suami, cuma nonton ke bioskop 1x. Itu pun kapok. Mending nonton di laptop terus beli snack buat camilan. Lebih murce, maklum dulu kami berdua kere..hihihi.
Bagi saya membaca buku lebih imajinatif dan lebih dalam. Misalnya saat buku Harry Potter dibuat film, kadang bayangan saya saat membaca buku tak sama dengan menonton film. Makanya saat Mbak Sri Untari dan Ira Sulistiana memilih tema Film Favorit Sepanjang Masa sebagai tema Arisan Blogger ke 8, saya pusing.
Apalagi setelah menjadi ibu, saya jarang nonton tivi. Nonton bioskop cuma 2x. Seringnya sih saya nonton drama korea di netbook, saat anak-anak sudah terlelap. Menonton film bukan merupakan kegiatan favorit, hanya sekedar melepas rutinitas. Saya pun tipe orang yang berlalu biarlah berlalu. Semakin banyak belajar semakin lupa..hihihi. Jadilah, setelah menonton film, bekasnya cepat hilang.
Film yang masih membekas dalam ingatan saya, sebagian besar film di masa kecil. Film dengan tema misteri baik horor maupun detektif. Saya masih ingat, dulu beberapa kali menunggu film sherlock holmes. Atau film horor komedi, vampire Cina. Jadi ketawa lihat vampirenya.
Ada film seri yang masih membekas. Filmnya diputar setiap malam Jum’at setelah Isya. Mendengar soundtrack film saja, sukses membuat bulu kuduk merinding. Semakin bertambah umur, saya tidak berani nonton film itu sendirian. Mendengar musiknya saat sepi, langsung ganti channel tivi.
Friday Th 13en, bercerita tentang kekuatan mistis dari berbagai barang. Bukan mahluk gaib yang bermuka seram. Barang-barang ini, biasanya barang kuno dan antik seperti cangkir atau boneka.
Tokoh utamanya ada 3 orang. Si Tua Jack, si Cantik Micky dan di Ganteng Ryan. Psst, omong-omong, karena seringnya saya dan adik-adik menonton film ini, saat bermain peran pun kita mengambil 3 tokoh ini. Saya pasti milih jadi Micky..hihihi..*diprotes adik-adik.
Jack, memiliki toko barang antik dibantu Micky dan Ryan. Mereka bertiga juga sering berburu barang antik yang memiliki kekuatan mistis. Yang paling saya ingat tentang boneka dan cangkir antik.
Biasanya barang antik yang diburu memberikan majikannya kesenangan atau keuntungan, namun meminta imbalan nyawa lain.
Begitu mendengar kejadian janggal seperti kematian tak wajar, Jack Micky dan Ryan segera menyelidiki tempat perkara.
Tak mudah untuk menemukan barang antik tersebut. Pemilik biasanya menyembunyikan. Beberapa kali Jack, Micky atau Ryan hampir kehilangan nyawa. Seingat saya, Jack hilang atau malah meninggal.
Ketika barang antik sudah didapatkan, mereka menyimpannya di gudang bawah dengan pintu yang selalu dikunci.
Tak ada wajah menyeramkan sih di film ini, namun efek sound berhasil membuat jantung deg-deg ser. Kisah misteriusnya juga cukup menarik, apalagi saya memang lebih suka film misterius yang menegangkan, asal bukan film hantu Indonesia. Wujudnya seram dan masih 1 negara, hiiiii.
Wah aku juga suka friday 13 ini, bahkan sengaja koleksi dari yang tahun plg klasik
BalasHapusWah.. curhatan di paragrap2 paling atas cocok ma aku ni mba. Aku tapi masih lebih parah kategori nonton beskop nya. Wkwkwk.
BalasHapusYang paling kuingat juga cangkir yg bisa keluar sulurnya ya mba. Nancep bgt di ingatan tuh episode
BalasHapus