“Yah, pulang jam berapa? Kepala Mama pusing nih” wa saya kepada suami.
Tidak terlalu lama, sekitar 15 menit terdengar suara motor suami di depan garasi.
“Ayah pulang..ayah pulang” seru duo F bersahut-sahutan sambil berlari menuju garasi.
Usai menyapa anak-anak, dan berganti pakaian, suami masuk ke kamar, melihat saya yang tiduran dalam kamar.
“Kenapa Ma?”tanyanya sambil memijat kepala saya.
Sebenarnya saya tidak ada penyakit fisik. Hanya kepala terasa penuh, pelipis berdenyut dan malas beraktifitas. Saya sadar, saya sudah overload. Sedang jenuh dengan segala aktifitas.
Meski ini bukan penyakit fisik, gejala psikis yang menghampiri jangan dianggap remeh. Stres yang berkepanjangan dapat juga menimbulkan gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut atau penyakit kulit yang muncul karena faktor stres.
Sama halnya dengan penyakit/gangguan fisik, penyakit/gangguan jiwa dapat menghambat aktifitas. Yah, seperti yang saya ceritakan, saya malas beraktifitas, emosi tidak stabil dan tentunya bisa berdampak ke keluarga dan orang-orang di sekitar. Yang paling saya pikirkan tentu anak-anak.
BERMALAS-MALASAN
Nah, kalau sudah overload seperti itu, jelas saya butuh menyalurkan hobi bermalas-malasan. Apa malas?. Iya malas. Gara-gara overload, saya jadi malas masak, malas bersih-bersih rumah, malas bekerja dan malas jadi satpam anak-anak hihihi..
Untuk menyalurkan hobi itu, saya butuh wadah dan wadahnya adalah liburan atau piknik. Biasanya saya mengambil waktu 1-2 hari.
Piknik itu artinya, menginap di hotel dan jalan-jalan ke luar kota dengan suami dan anak-anak. Nah, selama liburan, saya libur memasak dan libur bersih-bersih rumah. Jelas saya tidak bekerja dan tugas jadi satpam pun lebih luwes.
Bonus lagi, saya lihat senyum dan binar mata duo F. Sungguh membuat saya dan suami bahagia dan nyess. Iya duo F paling senang dengan jalan-jalan, apalagi Fatih yang passionnya memang jalan-jalan.
Bagian tidak menyenangkan hanya 1, menghabiskan uang yang banyak..jut-jut lah termasuk sensasinya saat melihat isi tabungan..hahaha.
Tapi saya sadar kok, hobi bermalas-malasan tidak bisa saya lakukan terus menerus. Makanya saya punya beberapa hobi lain yang dapat dilakukan dengan waktu yang relatif lebih singkat.
NONTON VIA INSTAGRAM
Sekarang saya jarang banget nonton drama korea lewat netbook atau televisi. Waktu yang belum ada. Iya kalau nonton paling tidak menyediakan setiap serinya 30-60 menit.
Setelah bekerja, tugas lain sudah menanti. Antar Fatih TPQ, jemput adek di tempat eyang dan jemput Fatih TPQ. Untuk menyalurkan hobi nonton drama korea yang merambah ke drama taiwan, saya biasanya nonton lewat IG. Yah, memang harus puas hanya 1 menit. Tapi kan singkat. Bisa disela-sela kesibukan.
SOSMED HINGGA MOJOK
Selain nonton drama korea atau drama taiwan, hobi saya membaca status teman. Dari status, saya paling tidak tahu kejadian viral hingga artikel yang dishare.
Untuk menonton acara gosip dan berita sering kalah dengan tontonan upin-ipin, marsha atau boboboy. Alternatifnya, saya buka sosmed. Timeline di sosmed sungguh sudah menyajikan gosip yang sedang hot hingga kejadian yang sedang viral.
Asiknya bisa dilakukan di saat menunggu jemputan. Sambil makan siang. Atau malah nongkrong di WC, asal jangan sampai nyemplung saja..hihihi.
Gegara sosmed, saya jadi bisa tahu situs asik macam Mojok atau web-web lain. Meski menurut saya baca buku masih lebih baik dan asik. Hanya saja, saya kalau baca buku, susah berhentinya. Malah nagih dan lupa tugas yang lain *padahal buka sosmed sama saja.
Duh, hobinya gak jelas banget ya. Tidak elegan dan berkelas. Loh kalau nulis? Entahlah, menulis sedang meredup sinarnya. Bukan idenya sih. Makanya tetap saya paksakan. Salah satu cara mengikuti arisan Gandjel Rel. Sekaligus artikel ini menjawab tantangan yang diberikan Mbak Ika dan Mbak Arina.
Semoga saya menemukan hobi lain yang lebih menghasilkan dan berfaedah. Misalnya membaca Al-Qur’an dan mengkaji isinya..aamiin.
Tidak terlalu lama, sekitar 15 menit terdengar suara motor suami di depan garasi.
“Ayah pulang..ayah pulang” seru duo F bersahut-sahutan sambil berlari menuju garasi.
Usai menyapa anak-anak, dan berganti pakaian, suami masuk ke kamar, melihat saya yang tiduran dalam kamar.
“Kenapa Ma?”tanyanya sambil memijat kepala saya.
Sebenarnya saya tidak ada penyakit fisik. Hanya kepala terasa penuh, pelipis berdenyut dan malas beraktifitas. Saya sadar, saya sudah overload. Sedang jenuh dengan segala aktifitas.
Meski ini bukan penyakit fisik, gejala psikis yang menghampiri jangan dianggap remeh. Stres yang berkepanjangan dapat juga menimbulkan gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut atau penyakit kulit yang muncul karena faktor stres.
Sama halnya dengan penyakit/gangguan fisik, penyakit/gangguan jiwa dapat menghambat aktifitas. Yah, seperti yang saya ceritakan, saya malas beraktifitas, emosi tidak stabil dan tentunya bisa berdampak ke keluarga dan orang-orang di sekitar. Yang paling saya pikirkan tentu anak-anak.
BERMALAS-MALASAN
Nah, kalau sudah overload seperti itu, jelas saya butuh menyalurkan hobi bermalas-malasan. Apa malas?. Iya malas. Gara-gara overload, saya jadi malas masak, malas bersih-bersih rumah, malas bekerja dan malas jadi satpam anak-anak hihihi..
Untuk menyalurkan hobi itu, saya butuh wadah dan wadahnya adalah liburan atau piknik. Biasanya saya mengambil waktu 1-2 hari.
Piknik itu artinya, menginap di hotel dan jalan-jalan ke luar kota dengan suami dan anak-anak. Nah, selama liburan, saya libur memasak dan libur bersih-bersih rumah. Jelas saya tidak bekerja dan tugas jadi satpam pun lebih luwes.
Bonus lagi, saya lihat senyum dan binar mata duo F. Sungguh membuat saya dan suami bahagia dan nyess. Iya duo F paling senang dengan jalan-jalan, apalagi Fatih yang passionnya memang jalan-jalan.
Bagian tidak menyenangkan hanya 1, menghabiskan uang yang banyak..jut-jut lah termasuk sensasinya saat melihat isi tabungan..hahaha.
Tapi saya sadar kok, hobi bermalas-malasan tidak bisa saya lakukan terus menerus. Makanya saya punya beberapa hobi lain yang dapat dilakukan dengan waktu yang relatif lebih singkat.
NONTON VIA INSTAGRAM
Sekarang saya jarang banget nonton drama korea lewat netbook atau televisi. Waktu yang belum ada. Iya kalau nonton paling tidak menyediakan setiap serinya 30-60 menit.
Setelah bekerja, tugas lain sudah menanti. Antar Fatih TPQ, jemput adek di tempat eyang dan jemput Fatih TPQ. Untuk menyalurkan hobi nonton drama korea yang merambah ke drama taiwan, saya biasanya nonton lewat IG. Yah, memang harus puas hanya 1 menit. Tapi kan singkat. Bisa disela-sela kesibukan.
SOSMED HINGGA MOJOK
Selain nonton drama korea atau drama taiwan, hobi saya membaca status teman. Dari status, saya paling tidak tahu kejadian viral hingga artikel yang dishare.
Untuk menonton acara gosip dan berita sering kalah dengan tontonan upin-ipin, marsha atau boboboy. Alternatifnya, saya buka sosmed. Timeline di sosmed sungguh sudah menyajikan gosip yang sedang hot hingga kejadian yang sedang viral.
Asiknya bisa dilakukan di saat menunggu jemputan. Sambil makan siang. Atau malah nongkrong di WC, asal jangan sampai nyemplung saja..hihihi.
Gegara sosmed, saya jadi bisa tahu situs asik macam Mojok atau web-web lain. Meski menurut saya baca buku masih lebih baik dan asik. Hanya saja, saya kalau baca buku, susah berhentinya. Malah nagih dan lupa tugas yang lain *padahal buka sosmed sama saja.
Duh, hobinya gak jelas banget ya. Tidak elegan dan berkelas. Loh kalau nulis? Entahlah, menulis sedang meredup sinarnya. Bukan idenya sih. Makanya tetap saya paksakan. Salah satu cara mengikuti arisan Gandjel Rel. Sekaligus artikel ini menjawab tantangan yang diberikan Mbak Ika dan Mbak Arina.
Semoga saya menemukan hobi lain yang lebih menghasilkan dan berfaedah. Misalnya membaca Al-Qur’an dan mengkaji isinya..aamiin.
Hobi malas2an ini sama banget mba, ada kalanya jadi males ngapa2in 😆
BalasHapusKalau aku suka traveling mbak..malas-malasan hampir nggak pernah :D
BalasHapus