Asri mengangkat mukanya. Tepat pada saat Segara menoleh ke arahnya. Dua pasang mata bertemu dalam bentrokan diam-diam yang menyakitkan.
Tidak ada kemarahan di dalam mata Segara. Tidak ada kebencian. Tapi di mata itu, Asri melihat ada rasa sakit yang amat sangat. Dan dia ikut merasa nyeri sampai mengeluarkan air mata.
Itulah 2 alenia dari novel Segurat Bianglala di Pantai Sengigi. Novel Mira W yang yang saya pinjam dari perpustakaan SMA. Seperti remaja lain, saya pun mau tak mau jatuh cinta. Jatuh cinta dengan sosok Segara. Lelaki Sasak yang gagah dan menjadi pemandu di gunung Rinjani.
Cerita ini terus melekat dalam ingatan. Lombok dan Rinjani menjadi tempat yang ingin saya kunjungi. Yah, siapa tahu bertemu Segara nyata di sana..hihihi.
Hingga sekarang saya belum berhasil menginjakkan kaki di Lombok. Paling banter sampai Bali. Agak menyesal juga, dulu tidak bersikeras atau nekat mengunjungi Lombok. Mungkin dengan kenekatan, hati Papa akan luluh mengabulkan keinginan saya menyebrang pulau Bali menuju Lombok.
Makanya saat arisan blog Gandjel Rel periode 21 dimenangkan Mbak Mara Solehah dan Mbak Erina Julia, saya kemudian teringat dengan romansa remaja. Destinasi impian di Indonesia mengunjungi Rinjani dan Lombok, sambil membayangkan Segara, eh sambil membayangkan keindahan alam yang dituliskan Mira W.
Rinjani Yang Elok
Salah satu gunung impian saya adalah Rinjani *belagu. Padahal, saya belum pernah mendaki gungung lain. Paling banter ke Puncak 29 di Rahtawu Kudus atau jalan di pagi buta ke kawah Bromo, itupun dengan pakaian tebal dan badan yang kaku kedinginan.
Tapi gegara Mira W, saya jadi mimpi mengunjungi Rinjani. Entah membutuhkan waktu beberapa hari untuk sampai ke sana. Yang pasti karena kebanyakan istirahat, maklum sudah turun mesin 2x *alasan.
Berdasarkan googling, gunung Rinjani memiliki panorama yang paling bagus diantara gunung-gunung lainnya di Indonesia. Gunung ini termasuk gunung berapi yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani.
Pesona dari Rinjani, salah satunya adalah Danau Segara Anak. Tempatnya yang datar memungkinkan kita untuk berkemah. Danau juga merupakan habitat beberapa jenis ikan, sehingga kita dapat memancing. Tak jauh dari danau ada pemadian air panas.
Saat perjalanan mendaki, kita juga akan melewati padang savana, duh kayak di film-film net geo. Hamparan savana yang luas tanpa pohon, tempat berteduh dan pastinya haus banget ya *dasar onta.
Selain savana, masih ada goa-goa dan air terjun yang bisa dinikmati. Berasa paket komplit kan. Mungkin untuk menikmati Rinjani saja butuh waktu seminggu, apalagi buat orang yang amatiran dan sudah mulai uzur macam saya.
Pantai-Pantai di Lombok
Meski terinspirasi novel Mira W yang mengangkat pantai Senggigi, tapi saya tahu, kalau masih banyak pantai indah di Lombok. Sebutlah Gili Trawangan, Pantai Kuta Lombok, Pantai Tangsih, Pantai Gili Meno, Pantai Selong Belanak, Pantai Tanjung Bloam dan masih banyak lainnya. Berdasarkan cerita teman, pantai-pantai di Lombok jauh lebih indah dibanding pantai di Jawa atau Bali.
Airnya jernih dengan hamparan pasir dan menjadi tempat kumpulan biota laut. Kegiatan snorkeling pun bisa dilakukan. Yah, saya kan gak bisa menyelam.
Satu lagi, tidak ketinggalan cinderamata khas Lombok. Bukan buat oleh-oleh sih, karena sesungguhnya meminta oleh-oleh memberatkan para wisatawan..hahaha. Cinderamata khas Lombok ini, menarik banget. Perhiasan mutiara dan tenun khas Lombok kan kesukaan para wanita. Madu dan dodol rumput laut jelas kesukaan duo F. Nah untuk para lelaki yang cocok ya susu kuda liar dan obat gosok..hahaha..
Semoga terwujud destinasi romansa remaja ini di usia matang. Sedikit telat, tapi tak apa-apalah, bisa jadi perjalanan bulan madu untuk kesekian kali. Padahal yang pertama cuma bulan madu di Rembang..duh.
Cerita ini terus melekat dalam ingatan. Lombok dan Rinjani menjadi tempat yang ingin saya kunjungi. Yah, siapa tahu bertemu Segara nyata di sana..hihihi.
Hingga sekarang saya belum berhasil menginjakkan kaki di Lombok. Paling banter sampai Bali. Agak menyesal juga, dulu tidak bersikeras atau nekat mengunjungi Lombok. Mungkin dengan kenekatan, hati Papa akan luluh mengabulkan keinginan saya menyebrang pulau Bali menuju Lombok.
Makanya saat arisan blog Gandjel Rel periode 21 dimenangkan Mbak Mara Solehah dan Mbak Erina Julia, saya kemudian teringat dengan romansa remaja. Destinasi impian di Indonesia mengunjungi Rinjani dan Lombok, sambil membayangkan Segara, eh sambil membayangkan keindahan alam yang dituliskan Mira W.
Rinjani Yang Elok
Salah satu gunung impian saya adalah Rinjani *belagu. Padahal, saya belum pernah mendaki gungung lain. Paling banter ke Puncak 29 di Rahtawu Kudus atau jalan di pagi buta ke kawah Bromo, itupun dengan pakaian tebal dan badan yang kaku kedinginan.
Tapi gegara Mira W, saya jadi mimpi mengunjungi Rinjani. Entah membutuhkan waktu beberapa hari untuk sampai ke sana. Yang pasti karena kebanyakan istirahat, maklum sudah turun mesin 2x *alasan.
Berdasarkan googling, gunung Rinjani memiliki panorama yang paling bagus diantara gunung-gunung lainnya di Indonesia. Gunung ini termasuk gunung berapi yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani.
Pesona dari Rinjani, salah satunya adalah Danau Segara Anak. Tempatnya yang datar memungkinkan kita untuk berkemah. Danau juga merupakan habitat beberapa jenis ikan, sehingga kita dapat memancing. Tak jauh dari danau ada pemadian air panas.
Saat perjalanan mendaki, kita juga akan melewati padang savana, duh kayak di film-film net geo. Hamparan savana yang luas tanpa pohon, tempat berteduh dan pastinya haus banget ya *dasar onta.
Selain savana, masih ada goa-goa dan air terjun yang bisa dinikmati. Berasa paket komplit kan. Mungkin untuk menikmati Rinjani saja butuh waktu seminggu, apalagi buat orang yang amatiran dan sudah mulai uzur macam saya.
Pantai-Pantai di Lombok
Meski terinspirasi novel Mira W yang mengangkat pantai Senggigi, tapi saya tahu, kalau masih banyak pantai indah di Lombok. Sebutlah Gili Trawangan, Pantai Kuta Lombok, Pantai Tangsih, Pantai Gili Meno, Pantai Selong Belanak, Pantai Tanjung Bloam dan masih banyak lainnya. Berdasarkan cerita teman, pantai-pantai di Lombok jauh lebih indah dibanding pantai di Jawa atau Bali.
Airnya jernih dengan hamparan pasir dan menjadi tempat kumpulan biota laut. Kegiatan snorkeling pun bisa dilakukan. Yah, saya kan gak bisa menyelam.
Satu lagi, tidak ketinggalan cinderamata khas Lombok. Bukan buat oleh-oleh sih, karena sesungguhnya meminta oleh-oleh memberatkan para wisatawan..hahaha. Cinderamata khas Lombok ini, menarik banget. Perhiasan mutiara dan tenun khas Lombok kan kesukaan para wanita. Madu dan dodol rumput laut jelas kesukaan duo F. Nah untuk para lelaki yang cocok ya susu kuda liar dan obat gosok..hahaha..
Semoga terwujud destinasi romansa remaja ini di usia matang. Sedikit telat, tapi tak apa-apalah, bisa jadi perjalanan bulan madu untuk kesekian kali. Padahal yang pertama cuma bulan madu di Rembang..duh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mengunjungi blog ini. Saya senang menerima komentar yang baik dan membangun. Harap tidak meninggalkan link hidup.