Satu tahun sudah pandemi melanda. Maret 2020, seketika hampir seluruh wilayah Indonesia menutup pusat keramaian. Sekolah tutup, pusat perbelanjaan ditutup sementara, kantor sebagian besar menerapkan sistem WFH untuk pegawainya.
Awal pandemi tentu hampir semuanya gagap dan tak siap. Sebagian besar tak menyangka bahwa efek pandemi begitu besar. Banyak rencana yang tertunda atau bahkan tidak jadi dijalankan.
Semuanya dipaksa untuk berubah dan menyesuaikan diri saat berhadapan dengan pandemi. Saya pun mau tidak mau harus berubah dan menyesuaikan diri dengan keadaan. Beberapa perubahan yang saya lakukan di masa pandemi, diantaranya :
- Lebih memperhatikan kesehatan
Buah sejak dulu memang menjadi makanan yang sering tersedia di rumah, tapi madu, jahe, vitamin dan obat-obatan untuk meningkatkan kekebalan tubuh hanya sesekali saya konsumsi. Sekarang semua tersedia dan sering saya konsumsi, terutama madu yang rutin diminum setiap hari.
Saat pandemi saya pun berusaha untuk lebih banyak bergerak , belajar mengkonsumsi sayur mentah dan mengurangi tepung serta gorengan.
Masker dan cairan hand sanitizer menjadi barang wajib saat akan bepergian. Selain itu saya memilih untuk ijin tidak masuk kerja seandainya badan mulai terasa tidak enak atau sakit, demi menjaga kesehatan banyak orang.
- Mengurangi aktifitas keluar rumah
Awal pandemi saya benar-benar tidak keluar rumah. Kantor WFH, sekolah libur, hanya suami saya saja yang masih keluar rumah. Anak-anak jelas bosan, biasanya saya siasati dengan mengajak mereka jalan-jalan keliling kota dengan mobil. Ya hanya berkeliling saja tanpa turun.
Kalau sekarang, kantor masih tetap masuk, sekolah tetap libur. Kegiatan di luar rumah saya batasi dan memperhatikan kondisi dan mematuhi prokes. Untuk makan atau jalan-jalan keluar, kami melihat kondisi. Keramaian dihindari dan lebih memilih untuk membungkus makanan.
- Serba online
Kondisi pandemi membuat kita semua membatasi kegiatan berkumpul dan tatap muka langsung. Urusan pekerjaan lebih sering oline. Mulai dari perkuliahan di kampus , kegiatan-kegiatan di kampus, bahkan rapat kantor juga seringkali online.
Anak-anak juga sering belajar online, memang tidak tiap hari bertemu online dengan gurunya. Tapi secara berkala ada jadwal tatap maya.
Urusan belanja pun sejak sebelum pandemi saya sudah kerap berbelanja online, lebih murah, hemat waktu dan dapat dilakukan di segala waktu. Di masa pandemi seperti ini belanja online menjadi pilihan yang paling aman. Kita tidak perlu datang ke pusat perbelanjaan, yang lebih beresiko penularan virus.
Berkenalan dengan Indo Supply Chain (ISC)
Nah bicara tentang belanja online, sekarang ada web dan aplikasi Indo Supply Chain (ISC) yang menyediakan berbagai kebutuhan dasar. Uniknya di ISC tidak hanya sekedar belanja berbagai kebutuhan dasar tetapi juga mendapat manfaat tambahan lain.
PT Indo Supply Chain (ISC) adalah perusahaan yang menyediakan berbagai kebutuhan dasar melalui metode penjualan langsung. Hampir sama dengan model MLM, kita tidak hanya sekedar berbelanja tetapi juga mendapat perolehan tambahan penghasilan.
Asiknya lagi untuk bergabung menjadi mitra ISC tidak membutuhkan modal. Slogan ISC adalah bisnis tanpa modal. Untuk menjadi mitra ISC, tidak membutuhkan biaya pendaftaran dan berlaku seumur hidup. Selain itu keanggotaan dapat diwariskan. Cukup dengan minimal belanja sebesar Rp 95.000,-/bulan kita akan mendapatkan komisi 1% dari harga produk sebelum PPn.
Oya, berbelanja di ISC artinya membantu kehidupan dan perkembangan UMKM di Indonesia. ISC memang bekerjasama dengan puluhan UMKM sebagai penyedia produk ISC yang tersebar di pulau Jawa dan Bali. Makanya produknya diberi merk Gotong Royong.
ISC juga menyediakan fitur berdonasi yang bekerjasama dengan WeCare yang menggalang dan menyalurkan dana untuk masyarakat yang tidak terjangkau oleh layanan kesehatan.
Cus, teman-teman yang tertarik bergabung bisa langsung regristasi ke laman web Indo Supply Chain atau bisa dowonload aplikasi ISC. Berbelanja sambil bergotong royong membantu UMKM di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mengunjungi blog ini. Saya senang menerima komentar yang baik dan membangun. Harap tidak meninggalkan link hidup.